TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Affandi Lukman mengatakan, sebanyak 30 perusahaan berkomitmen menyewa kawasan industri Kendal atau Kendal Industrial Park, di Jawa Tengah.
Total investasi penyewa industri hasil kerja sama Indonesia-Singapura tersebut mencapai USD 360 juta atau setara Rp 4,78 miliar. "Dengan potensi kerja sebanyak 1.700 orang lebih. Ini realisasi per Juli yang akan diumumkan pada pertemuan para pimpinan," katanya seusai rapat bilateral Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian -Singapura di Hotel Borobudur, Jumat, 28 Juli 2017.
Selain itu, pemerintah mencatat sekitar 41 perusahaan lain telah menyatakan minatnya untuk bergabung. Nantinya, seluruh perusahaan di kawasan ini mampu mempekerjakan sekitar 4.000 orang.
Kendal Industrial Parks diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada 14 November 2016. Kawasan seluas 2,7 ribu hektare ini hasil kerja sama kedua negara yang dioperasikan oleh PT Jababeka Tbk., dan Sembcorp Development Ltd, dan menjadi alternatf lokasi industri selain di Jakarta.
Rizal mengatakan perundingan tingkat menteri Indonesia-Singapura juga membahas pengembangan kawasan Batam, Bintan, dan Karimun. Adapun lima topik lain yang menjadi agenda pembahasan yaitu terkait investasi, pariwisata, transportasi, pengembangan sumber daya manusia, dan agribisnis. "Banyak pencapaian baik di berbagai sektor itu."
Selain kawasan industri di Kendal, Singapura juga melakukan kerja sama dengan Keppel, Pavilion Energy dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk distribusi LNG skala kecil dan penyaluran listrik ke beberapa wilayah di Sumatera dan Kalimantan. Di bidang pariwisata, terdapat perjanjian untuk pembangunan di pantai Boom Banyuwangi, Jawa Timur. dan pengembangan kawasan Danau Toba, Medan.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah terus menjalin hubungan kerja sama bisnis dengan Singapura, yang merupakan penyumbang investasi tertinggi sejak 2012.
Pada 2016, nilai investasi asal negara singa tersebut mencapai USD 9,2 miliar, atau 31,7 persen dari total penanaman modal asing. Sepanjang semester I 2017, PMA Singapura sebesar USD 3,7 miliar. "Kerja sama ini terus maju secara bertahap. Setiap tahun kita pilih bidang mana yang dikembangkan," katanya.
PUTRI ADITYOWATI