TEMPO.CO, Semarang - Sejumlah produsen mesin produksi untuk industri bakal ramaikan Semarang Manufacturing Expo 2017 yang diselenggarakan di Gedung Merbabu kawasan Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) Semarang, 17 hingga 19 Oktober 2017 mendatang. Acara yang digelar oleh PT Asia Megawatt Asia sengaja dilakukan dengan pertimbangan peluang aspek lapangan industri di yang dimiliki kota Semarang dan Jawa Tengah.
“Di antaranya pembangunan berbagai kawasan dan berbagai sektor, keadaan perekonomian yang sedang berkembang dan didukung dengan kawasan industri,” kata Marketing Manager PT Asia Megawatt Asia, Syelly Phie, Kamis 27 Juli 2017.
Syelly menyebutkan, pertimbangan lain memamerkan alat produksi industri itu juga terkait pengembangan konsentrasi bisnis Pabrikan pan infrastruktur di Jakarta yang akan di alokasikan ke Kota Semarang dan Jawa Tengah. “Kami pamerkan sejumlah mesin produksi untuk industri yang diikuti oleh berbagai peserta pameran dari dalam dan luar negeri di bidang Manufaktur,” tuturnya.
Sejumlah produk yang ditawarkan itu mulai dari peralatan teknologi pendukung mutakhir hingga proses manufaktur yang diikuti oleh perusahaan-perusahaan ternama dari dalam dan luar negeri. Syelly berharap pameran produk itu dapat membantu memaksimalkan potensi bisnis pabrikan di Kota Semarang dan Jawa Tengah.
Selain memamerkan, para produsen difasilitasi menggelar pelatihan produk dari merk dunia dalam industri manufaktur. Ia menjamin kegiatan selama tiga hari itu sangat berguna mendidik dan memberikan update terbaru kepada para engineer, konsumen dan pengusaha yang bergerak di bidang manufaktur.
Ketua Apindo Jawa Tengah, Frans Kongi menilai munculnya pameran itu sangat baik bagi kebutuhan industri di Jawa Tengah yang selama ini sangat tanggap terhadap perkembangan teknologi bidang usaha. “Selama ini kami seminar dan melihat pameran teknologi industri ke luar negeri,” kata Frans.
Frans berharap pameran yang hendak digelar itu juga mampu memfasilitasi mesin produksi tehknologi yang yang sesuai dengan kebutuhan industri di Jateng. Di antaranya tak hanya untuk kalangan industri besar tapi juga industri menengah ke bawah.
EDI FAISOL