TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyatakan laju inflasi beberapa tahun belakangan ini terkendali dan terus berlanjut sampai pertengahan 2017, baru mencapai 2,38 persen. “Bahkan secara khusus pada bulan puasa kemarin, IHK pada Februari 2017 merupakan inflasi terendah selama enam tahun terakhir," ujarnya, Kamis, 27 Juli 2017, di Puri Agung, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat.
Agus menyebutkan inflasi pada 2016 lalu di kisaran 3,02 persen cukup terkendali. “Bahkan terendah sejak 2010,” katanya saat memberikan laporan dari Tim Kerja Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Inflasi yang rendah tersebut, kata Agus, juga terpantau merata di berbagai daerah seperti di Pulau Jawa sebesar 2,59 persen, Sulawesi 2,7 persen, dan Nusa Tenggara 2,79 persen. Selain itu ada juga inflasi rendah juga terlihat di Kalimantan Timur 3,3 persen dan Sumatera 3,4 persen.
Dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2017 hari ini, Presiden Joko Widodo sebagai pembuka dan pemimpin rapat memasuki ruangan rapat sekitar pukul 08.15 WIB, bersama Gubernur BI Agus Martowardojo, jajaran menteri Kabinet Kerja, dan kepala daerah Se-Indonesia. Rapat Koordinasi mengambil tema Mempercepat Pembenahan Efisiensi Tata Niaga Pangan Melalui Penguatan Infrastruktur dan Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Kesejahteraan Rakyat.
"Tema ini selaras dengan dengan agenda kita untuk akselarasi pembangunan nasional dan pengendalian inflasi," tutur Agus Martowardojo.
Laporan tersebut meliputi 3 hal yakni evaluasi pencapaian inflasi nasional dan perkembangan yang dilakukan oleh masing-masing TPID, tindak lanjut TPID usai mendapatkan arahan dari Presiden Jowo Widodo pada Rapat Koordinasi Nasional Tahin lalu, serta perkiraan inflasi 2017 dan upaya yang dilakukan untuk mencapai target pengendalian inflasi.
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menuturkan, dengan data inflasi pada 2015 sebesar 3,53 persen, di 2016 sebesar 3,02 persen, dan di kuartal 1 sebesar 4 persen, berarti Indonesia sudah masuk era inflasi rendah. Hal tersebut merupakan hasil dari kesadaran stakeholder tentang apa itu inflasi.
"Kalau dibandingkan dengan negara lain, keadaan ekonimi global masih sangat berat sekali. Semua negara mengalami tekanan ekonomi dan tekanan pertumbuhan ekonomi. Tapi negara kita di G-20 berada di posisi nomor dua di bawah India dan RRC. Ini patut kita syukuri," kata Joko Widodo.
Rapat hari ini rencananya akan digelar hingga pukul 12.00 WIB. Beberapa Pejabat dan dijadwalkan juga hadir mengikuti rapat hari ini antara lain Ketua OJK Wimboh Santoso, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan lain-lain.
DESTRIANITA