TEMPO.CO, Jakarta - Kasus penggrebekan gudang besar di Bekasi berdampak negatif pada perdangan saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) di lantai bursa. Harga saham AISA dari awal perdagangan terus mengalami penurunan. Hingga penutupan bursa sesi 1, saham AISA terus turun sampai batas akhir bawah atau autorejection 24,9 persen.
Di awal perdagangan, saham AISA dibuka pada harga Rp 1.605 per lembar saham. Namun saham itu terus mengalami penurunan, hingga di akhir perdagangan sesi satu saham mereka turun 400 poin atau 24,92 persen ke level Rp 1.205 per saham.
Penurunan saham AISA itu menyusul peristiwa tadi malam, saat Satgas Pangan menggerebek gudang anak usaha TPS Food, PT Indo Beras Unggul yang terletak di kawasan Bekasi karena melakukan penipuan dan didduga merugikan negara hingga puluhan triliun.
Baca: Produsen Beras Maknyuss Tipu Konsumen, Berapa Keuntungannya?
Menurut Kepala Riset Bina Artha Securities Reza Priyambada, kasus tersebut menjadi berita negatif pada perusahaan. Dari catatan mereka, PT Indo Beras Unggul merupakan entitas yang dimiliki AISA secara tidak langsung melalui anak usaha PT Dunia Pangan. Pelaku pasar tanpa melakukan justifikasi di lapangan, langsung menganggap emiten AISA buruk karena terkait kasus hukum dimana hal serupa pernah menimpa emiten APLN, DGIK, bahkan Grup MNC yang pernah terserempet masalah hukum.
“Adalah fenomena yang wajar terjadi dalam dinamika persahaman. Sentimen ini tentu akan terus ada hingga adanya kejelasan dari manajemen untuk kelangsungan operasional perusahaan,” kata Reza Priyambada dalam pesan tertulisnya, Jumat, 21 Juli 2017.
Simak: Produsen Beras di Bekasi Tipu Konsumen hingga Triliunan Rupiah
Ia menambahkan, asumsisnya, jika PT Indo Beras Unggul ditutup operasionalnya, belum jelas apakah nanti AISA akan mengalihkan produksinya ke tempat lain. Karena masih ada PT Tani Unggul Usaha, PT Swasembada Tani Selebes, maupun anak dan cucu usaha lainnya.
Terkait penurunan saham AISA, Reza merekomendasikan untuk melakukan aksi jual atau trading sell bagi saham AISA dengan support 1150-1165 dan resisten 1390-1400.
Semalam, Indo Beras Unggul yang memproduksi beras premium cap Ayam Jago diduga melakukan penipuan dengan menjual beras medium bersubsidi seharga beras premium. Modusnya perusahaan mengemas beras IR64 seharga Rp 9 ribu per kilo gram dengan label cap Ayam Jago agar terlihat beras premium dan dijual seharga Rp 20 ribu per kilo gram.
Gudang beras Indo Beras Unggul yang berada di jalan Rengas KM 60, Kedung, Bekasi disegel kepolisian, dan pelakunya akan dijerat menggunakan Undang-Undang Konsumen Pasal 382 KUHP tentang Perbuatan Curang dalam Usaha.
DESTRIANITA