TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri Vietnam Vuong Dinh Hue. Pertemuan yang berjalan sekitar 30 menit itu membicarakan kerja sama bilateral. Salah satunya pencurian ikan. "Kami bicara bagaimana mengatur patroli bersama," kata Kalla di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat, 21 Juli 2017.
Pemerintah Indonesia dan Vietnam, menurut Kalla, berupaya menyelesaikan persoalan pencurian ikan. Melalui pertemuan tersebut, Kalla mengatakan Indonesia-Vietnam ingin mencegah terjadinya tindakan yang bisa melanggar hukum negara masing-masing. "Kami akan perbaiki semua hubungan," ucapnya.
Baca: Jokowi Minta Vietnam Perangi Pencurian Ikan
Juni lalu, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Luar Negeri, dan Direktorat Imigrasi memulangkan 695 nelayan asal Vietnam yang terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia. Ratusan nelayan itu diberangkatkan menuju Pulau Rempang lewat Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batam, Kepulauan Riau.
Selain mengenai pencurian ikan, keduanya juga membicarakan rencana kunjungan Presiden Joko Widodo ke Vietnam pada November nanti. Vietnam akan menjadi tuan rumah pertemuan negara-negara Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC).
Simak: Susi Pudjiastuti Beberkan Modus Baru Pencurian Ikan oleh Asing
Wakil Perdana Menteri Dinh Hue amat mengapresiasi pertemuan tersebut. Ia menyatakan hubungan kerja sama Indonesia-Vietnam sudah dijalin sejak Presiden Sukarno dan Presiden Wu Chi Ling. "Kami sudah menjadi rekan kerja sama yang strategis," katanya.
Sebelum Presiden Jokowi hadir di APEC, Vuong Dinh Hue menuturkan, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam dijadwalkan akan ke Jakarta. Sekjen Partai Komunis Nguyen Phu Trong, kata dia, akan datang pada akhir Agustus.
ADITYA BUDIMAN