TEMPO.CO, Karawang - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menilai PT Indo Beras Unggul mengambil untung terlalu tinggi dalam penjualan beras dengan menjual beras seharga Rp 9.000 menjadi Rp 20 ribu per kilogram. "Mereka meraup untung yang tidak wajar hingga Rp 400 triliun," kata Amran kepada wartawan setelah penyegelan pabrik tersebut, Kamis malam, 20 Juli 2017.
Simak: Jokowi Beri Tips NTB Jadi Produsen Utama Beras
Amran mengatakan keuntungan perusahaan tersebut mencapai Rp 10 ribu per kilogram. Amran menilai praktik penipuan yang dilakukan PT Indo Beras Unggul tergolong kejahatan sangat serius. Sebagai produsen besar, anak usaha PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk itu memainkan disparitas harga terlalu tinggi. "Pabrik ini tergolong middleman yang kerjanya memainkan disparitas harga beras," ujarnya.
Tiga Pilar Sejahtera adalah produsen makanan yang berbasis di Surakarta. Salah satu produknya yang terkenal adalah snack Taro dan beras Cap Ayam Jago. PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk (TPSF) merupakan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 2003, yang pada awalnya hanya bergerak di bisnis makanan (TPS Food).
Pada 2008, TPS Food memperoleh sertifikat ISO 9001:2008, HACCP, dan sertifikasi Halal. Pada 2011, TPS Food menjadi salah satu perusahaan yang termasuk daftar “A List of the Top 40 Best Performing Listed Company” dari majalah Forbes Indonesia.
Tahun berikutnya, TPS Food mendapatkan penghargaan Indonesia Best Corporate Transformation dari majalah SWA. Selain itu, induk produsen beras ini dianugerahi penghargaan Asia’s Best Companies 2014 kategori Best Small Cap dari Finance Asia dan termasuk daftar 20 Rising Global Stars dari Forbes Indonesia pada 2014.
HISYAM LUTHFIANA