TEMPO.CO, Tangerang - PT Marga Mandalasakti atau Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak melanjutkan pelebaran lajur jalan tol untuk ruas Cikupa-Balaraja Barat. Pelebaran lajur sepanjang 8 kilometer ini dilakukan untuk mengoptimalkan laju kendaraan seiring meningkatnya pertumbuhan lalu lintas di jalan tol yang dikelola anak perusahaan Astra Internasional itu.
Kepala Divisi Pemeliharaan PT MMS, Agung Prasetyo untuk pelebaran lajur itu perusahaan mengucurkan dana sebesar Rp 250 miliar." Proyek akan mulai dikerjakan Desember 2017 dan ditargetkan selesai Desember 2018,"kata Agung di Karawaci Tangerang, Kamis 20 Juli 2017.
Simak: Tiga Proyek Dibangun Bersamaan, Tol Cikampek Macet
Agung mengatakan lajur Cikupa-Balaraja Barat akan ditambah dari tiga lajur menjadi empat lajur. Proses pengerjaan proyek ini, kata Agung, akan berjalan selama satu tahun." Selama pengerjaan kami menjamin tidak akan berpengaruh pada lalu lintas di tol Tangerang-Merak,"kata Agung.
Menurut Agung, proses pelebaran lajur akan mengambil lahan disisi kanan dan kiri lajur tol." Karena mediannya sudah kami bangun, jadi tengah jalan tol sudah tidak terganggu lah."
Menurut Agung, penambahan lajur ini merupakan lanjutan penambahan lajur Bitung-Cikupa yang saat ini sedang dalam proses pekerjaan. Untuk pembangunan penambahan lajur sepanjang 5,4 kilometer yang menelan dana Rp 320 miliar, ditargetkan rampung pada Desember 2017.
Direktur Teknik dan Operasi MMS Sunarto Sastrowiyoto mengatakan mengatakan penambahan lajur ini untuk mendukung pertumbuhan volume kendaraan di jalan tol Tangerang-Merak yang terus mengalami peningkatan." Pertumbuhan lalu lintas di tol Tangerang-Merak tercatat hampir mencapai 80 persen,"kata Sunarto
Sepanjang semester 1 2017, Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak mencatat peningkatan performa dengan pertumbuhan volume kendaraan jalan tol sebesar 4,69 persen. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan semester I tahun lalu sebesar 3,49 persen. "Ini dipengaruhi adanya pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten yang cukup tinggi di triwulan I 2017 sebesar 5,90 persen," kata Kepala Divisi Operasi MMS Ega N Boga.
JONIANSYAH HARDJONO