TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina EP Asset 4 Poleng Field tengah mempersiapkan kegiatan pengeboran lepas pantai pertama dalam sejarah PT Pertamina EP. Salah satu lapangan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) ini beroperasi di sekitar wilayah Laut Jawa Bagian Timur.
"Saat ini, Rig ENSCO 67 yang akan kami gunakan untuk melakukan pengeboran sedang dilakukan inspeksi menyeluruh," ujar Muhammad Baron, Public Relation Manager PT Pertamina EP, dalam pernyataan tertulis, Ahad, 16 Juli 2017.
Baron mengatakan sumur yang akan dibor bernama Poleng N2 atau sumur CW-12H yang memiliki koordinat permukaan X : 708,283.73; Y : 9.259.346,09. Rencananya, sumur ini akan mulai dibor pada awal Agustus 2017 dengan estimasi waktu pengerjaan selama 45 hari.
Baca: Pertamina Klaim Target Produksi Minyak Capai 99 Persen
Baron menambahkan, sumur ini bakal memiliki kedalaman 9.000 kaki. Biaya yang dikeluarkan untuk pengeboran ini mencapai US$ 15 juta.
Pengeboran ini diharapkan mampu menghasilkan 700 barel minyak per hari dan 1,2 juta kaki kubik gas per hari. Selain itu, pengeboran ini bertujuan menambah titik serap hidrokarbon di area CW dan DW.
Didik Susilo, Asset 4 General Manager PT Pertamina EP, menuturkan Asset 4 merupakan salah satu aset yang paling lengkap. Selain memiliki lapangan minyak, aset ini juga memiliki tiga pusat produksi gas, yaitu CPP Gundih, CPP Donggi, dan CPP Matindok.
Simak: Pertamina Tutup 64 Sumur Ilegal di Wilayah Sumatera
Didik melanjutkan, di Asset 4 juga ada lapangan di darat dan lepas pantai seperti yang ada di Poleng Field ini. Poleng Field masuk ke PT Pertamina EP lebih-kurang empat tahun yang lalu. "Setelah berjalan lebih-kurang empat tahun dengan tingkat produksi yang cukup bagus, kini kami mempersiapkan langkah yang cukup berani dengan melaksanakan pemboran," ujarnya.
Poleng Field Manager Charles S. Siallagan menjelaskan, hingga saat ini, tim Asset 4 Poleng Field sangat optimis dengan persiapan pengeboran Poleng N2 tersebut. "Kami telah mempersiapkan tim khusus baik untuk tim teknis dan nonteknis demi kelancaran operasi ini. Kami sangat berharap pemboran ini berjalan lancar dan bisa menambah produksi PT Pertamina EP pada khususnya dan secara nasional pada umumnya," ucapnya.
MAYA AYU PUSPITASARI