TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah mulai mengundang investor, baik lokal maupun asing, untuk bersama membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dari sungai-sungai di Kalimantan Utara, yang memiliki potensi sumber daya hingga sekitar 9 ribu megawatt (MW).
"Kita akan buat gabungan dengan pemerintah untuk lakukan itu. Orang bilang itu utang, ini business to business. Beda, kok," ujarnya dalam konferensi pers hasil Rapat Koordinasi Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia di Hotel Grand Senyiur, Balikpapan, Jumat, 14 Juli 2017.
Baca: Terkait PLTA, Gubernur Kaltara Temui Menteri BUMN
Luhut menuturkan proyek tersebut tidak akan membebani utang pemerintah sehingga tidak perlu ada kekhawatiran rasio utang bertambah. Di lain sisi, dia menekankan rasio utang pemerintah saat ini masih lebih baik dibanding negara lain, yaitu 28 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Pemerintah Ajak Investor Bangun PLTA 9 Ribu MW di Kalimantan Utara
"Karena saya tentara, dikira saya enggak paham soal ekonomi. Saya paham, saya pertanggungjawabkan, kita lakukan pekerjaan dengan data-data yang ada, tidak asal bicara," ucapnya.
Menurut Luhut, fokus pemerintah saat ini adalah mengoptimalkan pembangunan ekonomi. Namun hal itu tidak dicapai semudah membalikkan telapak tangan. Dia mencontohkan, untuk mengkaji atau melakukan studi kelayakan pembangunan bagi Kalimantan Utara, diperkirakan memakan waktu sekitar satu hingga satu setengah tahun.
Simak: Pemerintah Optimalisasi Waduk Menjadi PLTA
"Saya yakin return dan proses pengambilan keputusan Indonesia sangat transparan jadi investor akan investasi di sini," katanya.
Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie menuturkan, saat ini, daerahnya tengah berfokus pada pembangunan di bidang energi dan infrastruktur. "Kalimantan Utara provinsi baru, tapi pertumbuhan ekonomi kita nomor dua di Kalimantan sekitar 6,47 persen," ujarnya. Dia menambahkan, rencana pembangunan PLTA di Kalimantan Utara merupakan proyek strategis dengan nilai investasi yang besar.
Kalimantan Utara memiliki sekitar 20 sungai dengan kondisi yang baik dan potensial untuk menjadi sumber daya PLTA. Sungai itu di antaranya Sungai Kayan di Kabupaten Bulungan, yang memiliki potensi listrik mencapai 9 ribu MW dengan kecepatan aliran sungai hingga 1 kilometer per hektare, Sungai Mentarang di Kabupaten Malinau dengan potensi listrik mencapai 7.600 MW, dan Sungai Sumbakung di Kabupaten Nunukan dengan potensi listrik 500 MW.
GHOIDA RAHMAH