TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah mencoba mengelola utang dengan hati-hati. Salah satu buktinya terlihat dari defisit keseimbangan primer sepanjang semester I 2017.
Sri Mulyani mengatakan defisit keseimbangan primer pada periode tersebut Rp 68,2 triliun. Dibanding semester I 2016, angkanya kurang dari separuhnya. Saat itu, defisit keseimbangan primer mencapai Rp 143,4 triliun. "Ini menunjukkan kami mencoba memperbaiki APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) tanpa membebani ekonomi," katanya dalam rapat bersama Badan Anggaran di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 13 Juli 2017.
Baca Juga:
Sri mengatakan defisit memang masih terjadi. Pasalnya, upaya yang dilakukan pemerintah tidak langsung mengubah total karena berisiko menimbulkan kekagetan. "Namun arahnya sudah benar dan akan kami jaga terus," ujarnya.
Adapun defisit APBN semester I sebesar 1,29 persen. Angkanya lebih kecil dari periode yang sama tahun lalu, yaitu 1,82 persen. "Artinya, defisit bisa dikendalikan dengan baik," ucapnya.
Realisasi pembiayaan melalui pembiayaan Surat Berharga Negara (SBN) neto semester I turun 23,3 persen. Angkanya jauh lebih baik dari tahun lalu, naik 34 persen.
VINDRY FLORENTIN