TEMPO.CO, Surabaya -Tingkat konsumsi masyarakat masih tinggi pasca Lebaran. Hal ini terlihat dari penggunaan kartu kredit untuk belanja dibandingkan pada rata-rata bulan biasanya.
Baca: Mandiri-Pertamina Bikin Kartu Kredit untuk Transaksi ...
"Sampai dua minggu setelah Lebaran, transaksi dengan kartu kredit masih tinggi antara 10-20 persen dibandingkan biasanya," ujar Senior Vice President Regional Transaction and Consumer Head Bank Mandiri Region VIII Surabaya, Susatyo Anto Budiyono, saat ditemui Tempo, Senin, 10 Juli 2017.
Susatyo mengatakan, lonjakan volume penjualan melalui kartu kredit sudah terjadi sejak dua minggu menjelang Hari Raya Idul Fitri. Selama bulan Juni 2017 saja, angkanya mencapai Rp 307 miliar. Sedangkan selama Januari-Juni 2017 total volume penjualan mencapai Rp 1,8 triliun.
Konsumen, kata Susatyo, rata-rata menggesek kartu kredit untuk belanja stok barang dan persiapan Lebaran. "Paling banyak orang pakai untuk beli perangkat elektronik atau gadget, belanja ke department store, hotel, kafe, dan restoran," ucapnya.
Susatyo menambahkan, penggunaan kartu kredit di Jawa Timur menunjukkan tren yang menggembirakan. Dari total volume penjualan, mayoritas masyaraakat telah memilih kartu kredit sebagai alat transaksi. "Jumlahnya sekitar 60 persen."
Secara umum, volume penjualan melalui mesin EDC atau Electronic Data Capture tahun ini ditargetkan naik dibandingkan tahun 2016. Sepanjang 2016, penjualan berkisar Rp 14,2 triliun. "Tahun 2017 kami targetkan sampai Rp 16,5 triliun," kata Susatyo.
Baca: Ini Penyebab Transaksi Bank Mandiri Sempat Macet ..
Susatyo optimistis tahun 2017 pihaknya mampu melampaui capaian pada 2016. Sampai bulan Mei, Bank Mandiri Region VIII mencatatkan volume transaksi kartu kredit mencapai Rp 7 triliun. "Biasanya penjualan baru kencang di musim bayar sekolah dan akhir tahun," ujar dia.
ARTIKA RACHMI FARMITA