TEMPO.CO, Jakarta - Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui asumsi makro yang diusulkan oleh pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2018. Sebelumnya, asumsi dasar tersebut telah dibahas dan disetujui oleh Badan Anggaran DPR.
Baca: Ekonomi 2018, DPR Sepakat Asumsi Pertumbuhan 5,2 - 5,6 Persen
"Tema Rencana Kerja Pemerintah 2018 adalah 'Memacu Investasi dan infrastuktur untuk pertumbuhan dan pemerataan," ujar Ketua Badan Anggaran DPR Azis Syamsuddin dalam Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 11 Juli 2017.
Dalam RAPBN 2018, pertumbuhan ekonomi ditargetkan mencapai 5,2-5,6 persen dengan laju inflasi sebesar 2,5-4,5 persen. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dipatok sekitar Rp 13.300-13.500. Sementara suku bunga SPN tiga bulan sebesar 4,8-5,6 persen.
Harga minyak mentah atau Indonesian Crude Price (ICP) dalam RAPBN 2018 ditetapkan sebesar US$ 45-55 per barel. Adapun lifting minyak bumi ditargetkan 771-815 ribu barel per hari dan lifting gas bumi dipatok 1.194-1.235 ribu barel setara minyak per hari.
Pada 6 Juni lalu, Badan Anggaran DPR menggelar rapat kerja bersama pemerintah. Dalam rapat itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berujar pertumbuhan ekonomi pada 2018 akan ditopang oleh perbaikan ekspor dan pertumbuhan sejumlah sektor ekonomi.
Baca: Penting, Sri Mulyani Jelaskan Pertumbuhan Ekonomi ...
Tahun depan, menurut Sri Mulyani, sektor pertanian diprediksi tumbuh 3,6-4 persen. Pertumbuhan sektor pertambangan diproyeksikan mencapai 1,4-1,7 persen. Sementara itu, pertumbuhan kredit perbankan tahun depan diprediksi dapat mencapai 11-13 persen.
ANGELINA ANJAR SAWITRI