TEMPO.CO, Kediri – PT Kereta Api Indonesia membatalkan kebijakan penyesuaian tarif kereta api ekonomi bersubsidi. Calon penumpang yang terlanjur membeli tiket bisa mengambil kelebihan bayar di stasiun setempat.
Manager Humas PT KAI Daerah Operasional 7 Supriyanto mengatakan penyesuaian tarif yang direncanakan mulai berlaku pada tanggal keberangkatan 7 Juli 2017 dibatalkan pemerintah. Hal ini untuk meningkatkan pelayanan kebutuhan transportasi masyarakat yang banyak menggunakan kereta api.
Baca juga: Dibatalkan, Kenaikan Tarif Kereta Api Ekonomi
“Dengan demikian per tanggal 6 Juli 2017 tarif kereta bersubsidi kembali ke tarif lama,” kata Supriyanto kepada Tempo, Kamis 6 Juli 2017.
Pembatalan penyesuaian tarif ini berlaku untuk 20 kereta api yang beroperasi di Indonesia. Di antaranya adalah KA Logawa relasi Purwokerto – Surabaya – Jember yang turun dari Rp 80.000 menjadi Rp 74.000, KA Brantas relasi Blitar – Pasar Senen dari Rp 95.000 menjadi Rp 84.000, KA Kahuripan relasi Blitar – Kiaracondong dari 95.000 menjadi Rp 84.000, KA Pasundan relasi Surabaya – Kiaracondong dari 110.000 menjadi Rp 94.000, KA Sri Tanjung relasi Lempuyangan – Banyuwangi dari Rp 110.000 menjadi Rp 94.000, KA Gaya Baru Malam Selatan relasi Surabaya – Pasar Senen dari Rp 120.000 menjadi Rp 104.000, dan KA Matarmaja relasi Malang – Pasar Senen dari Rp 27.000 menjadi 22.000.
Bagi calon penumpang yang terlanjur melakukan pembelian tiket periode 24 Juni 2017 hingga 4 Juli 2017 bisa mengambil selisih pembayaran tiket di stasiun terdekat. “Harus menunjukkan boarding pass di loket,” kata Supriyanto.
Pembatalan penyesuaian tarif ini direspon positif sejumlah pengguna jasa angkutan kereta api di Kediri. Pengguna jasa angkutan kereta berharap pemerintah mempertahankan peningkatan kualitas layanan kereta api yang bersih, nyaman, dan aman ini tanpa harus melakukan kenaikan tariff. Sejauh ini kereta api, menurut mereka, masih menjadi moda transportasi terbaik dibanding bus.
Simak pula: PT KAI Naikkan Tarif Kereta Ekonomi
“Tidak ada lagi penumpang berdiri dan pengamen, keretanya juga bersih dan ber-AC,” kata Suharyoko, pedagang pakaian yang kerap menggunakan jasa kereta api menuju Pasar Tanah Abang Jakarta.
Bagi dirinya, kereta api ekonomi menjadi pilihan paling representative karena harga tiketnya yang juga murah. Apalagi intensitas kepergian Suharyoko ke dari Kediri ke Jakarta cukup tinggi.
HARI TRI WASONO