TEMPO.CO, Kupang - Sebanyak 32 negara di dunia, Kamis, 6 Juli 2017 mengikuti acara Summer School yang digelar International Movement Of Catholic Student (IMCS) bekerjasama dengan PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia).
"Kegiatan ini akan diikuti 50 peserta, diantaranya 32 perserta asing dan 18 peserta lokal," kata ketua PMKRI Pusat, Angelius Wake Kako saat menggelar konfrensi pers.
Simak: NTT Kembangkan Wisata Ikan Paus
Kegiatan ini, menurut dia, dipusatkan di Pulau Timor dan Flores berupa tour wisata dan kegiatan sosial serta kampanye Indonesia yang harmonis, sehingga bisa dijadikan contoh bagi negara lain di dunia terkait masalah SARA.
Kegiatan IMSC mulai digelar pada 7-17 Juli 2017 di antaranya, renovasi sekolah di Ende, pemberian air minum di Maumere dan Ende, pembangunan mushola, pembagian sumbangan buku ke 10 taman baca, serta dialog antar agama dan budaya. "Kami mau mengkampanyekan Indonesia yang keberagaman, sehingga bisa kutangi konflik etnis, dan agama," katanya.
Selama 10 hari ini, pihaknya juga akan tour ke sejumlah tempat wisata dari Kupang, Flotim hingga Labuan Bajo. "Disitu mereka akan singgahi beberapa spot pariwisata," katanya.
Presiden IMCS, Edward mengatakan organisasi ini merupakan kumpulan mahasiswa Katolik di seluruh dunia, dengan melakukan pergerakan mahasiswa, solidaritas global, dan kritisi berbagai macam keadilan sosial. "Konteks persoalan dunia dan Indonesia akan dibahas disini," katanya.
YOHANES SEO