TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan jembatan timbang di Jawa Timur kini telah dikelola oleh kementrian perhubungan. Menteri Budi mengaku senang karena akhirnya masyarakat mempercayakan Kementrian Perhubungan untuk mengelola jembatan timbang.
Baca: Operasikan Jembatan Timbang, Kemenhub Pakai ...
Menurut Budi, pengelolaan jembatan timbang di Jawa Timur oleh Kementerian Perhubungan hanya menunggu proses legitimasi. "Saya senang itu Jawa Timur tempatnya Pak Alim Markus (bos Maspion Group) yang tadinya fanatik ingin mengelola akhirnya diberikan kepada kita,"ujarnya dalam diskusi panel Tol Maritim Roro Service Jakarta - Surabaya di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat.
Budi meminta agar swasta memberikan dukungan kepada Kementeria Perhubungan dalam memberdayakan jembatan timbang yang nantinya akan bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Pada kesempatan itu Menteri Budi juga menyinggung soal peranan kapal Roro untuk mengatasi masalah transportasi di Jawa Timur. Menurut dia, kapal Roro menjadi salah satu alternatif untuk pengangkutan dengan muatan yang besar. "Dengan adanya kapal Roro, truk dapat mengangkut muatan hingga 30 ton," ucapnya.
Menuru Budi, pengangkutan dengan kapal Roro akan mengurai kemacetan dan meminimalisir kerusakan jalan.
Didik Suwiti, Direktur Jagat Zamrud Khatulistiwa mengatakan kelebihan beban di jalan Pantura dapat menyebabkan kemacetan yang membuat melonjaknya biaya logistik."Dengan kapal Roro akan mempersingkat waktu logistik sehingga utilisasi truk bisa maksimal," ucapnya.
Baca: Jembatan Timbang, Kemenhub Akui Sudah ...
Perusahaan akan meluncurkan dua kapal Roro yakni Sawitri dan Roro Prayesti. Kapal Sawitri memiliki kapasitas 1.000 meter kubik per hari dengan berat mencapai 50 ton. Kapal Prayesti memiliki kapasitas mencapai 2 ribu meter kubik per hari dan berat sebesar 70 ton. Kedua kapal ini rencananya akan mulai beroperasi pada 12 Juli 2017 mendatang.
WULAN|SETIAWAN ADIWIJAYA