TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau bergerak di zona merah pada awal perdagangan hari ini, Selasa, 4 Juli 2017, tergelincir setelah menorehkan rekor barunya kemarin.
IHSG hari ini dibuka turun 0,40 persen atau 23,52 poin di level 5.886,72 dan melemah 0,48 persen atau 28,12 poin ke level 5.882,12 pada pukul 09.09 WIB.
Pada perdagangan pertama pascalibur lebaran, Senin 3 Juli 2017, IHSG sukses membukukan level penutupan tertiggi sepanjang masa di level 5.910,24 dengan kenaikan tajam 1,38 persen atau 80,53 poin.
Baca: Banjir Modal Asing, IHSG Menguat
Sebanyak 15 saham bergerak menguat, 12 saham bergerak melemah, dan 529 saham stagnan dari 556 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.
Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama dari sektor infrastruktur (-1,24 persen) dan konsumer (-0,87 persen).
Adapun, empat sektor lainnya bergerak positif dipimpin oleh sektor aneka industri yang menguat 0,46 persen.
Reliance Securities menyebutkan secara teknikal IHSG kemarin berhasil mematahkan rekor tertinggi sebelumnya setelah break out resistance dan upper bollinger bands.
Meski demikian, analis Lanjar Nafi mengatakan posisi indikator stochastic yang telah berada pada area jenuh beli begitu juga indikator RSI akan menjadi pemberat dalam pergerakan selanjutnya. "Sehingga diperkirakan IHSG rawan akan terjadi koreksi jangka pendek dengan range pergerakan 5800-5920," katanya.
Simak: IHSG Diprediksi Menguat Pasca Libur Lebaran
Di bursa regional, indeks FTSE Straits Time Singapura pagi ini (Selasa, 4 Juli 2017) naik tipis 0,05 persen, indeks FTSE KLCI Malaysia melandai 0,22 persen, sedangkan indeks PSEi Filipina turun 0,15 persen.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis27 melemah 0,83 persen atau 4,42 poin ke 528,67 pada pukul 09.10 WIB, setelah dibuka turun 0,59 persen atau 3,13 poin di posisi 529,96.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau lanjut melemah 0,16 persen atau 21 poin ke Rp13.389 per dolar AS pada pukul 09.03 WIB.