TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan arus mudik dan balik Lebaran tahun ini berjalan baik. Ia mengapresiasi semua pihak yang terlibat melancarkan jalannya momen tersebut.
Budi mengatakan meningkatnya penerbangan udara lebih dari 10 persen dibanding tahun lalu menjadi salah satu indikator momen mudik berjalan baik. Kenaikan tersebut menunjukkan kemampuan operator dan ekonomi masyarakat juga meningkat.
"Ini menjadi indikator yang baik. Bukan saja keberhasilan kurangnya delay, melainkan pertumbuhan ekonomi baik," ujarnya di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin, 3 Juli 2017.
Baca: Menteri Budi Karya Apresiasi Keberhasilan Arus Mudik
Indikasi lainnya terlihat dari permintaan akan perjalanan kereta api. Dia mengatakan tiket selalu habis terjual. Budi pun berencana meningkatkan kapasitas hingga tiga kali lipat dengan mengembangkan kereta Jakarta-Surabaya.
Budi mengatakan angka kecelakaan pun menurun. "Enggak sampai 60 persen tahun ini," katanya. Kecelakaan terbanyak terjadi di darat.
Meski begitu, ia memiliki beberapa catatan. Di sektor darat, tempat istirahat di sepanjang jalur mudik perlu diperbanyak. Budi mengatakan setiap tempat istirahat bisa dirancang dengan menghadirkan cluster tertentu. "Cluster telor asin di Brebes atau di Cirebon bisa buat empal gentong," katanya. Selain untuk istirahat, lokasi tersebut diharapkan bisa meningkatkan kearifan lokal.
Simak: Evaluasi Angkutan Lebaran, Menteri Budi: Masih Ada yang Tak Layak
Transportasi di sektor laut masih belum maksimal. Pemerintah akan berfokus ke pelayaran logistik jarak pendek. Kemarin, pemerintah baru menjalankan test case Jakarta-Semarang dengan tingkat kapasitas 80 persen dari 20 ribu. "Layanan ini tahun depan bisa digunakan lagi," katanya.
VINDRY FLORENTIN