TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menaruh perhatian kepada para diaspora Indonesia. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bagi presiden keberadaan diaspora merupakan aset bagi bangsa. "Presiden berharap diaspora Indonesia dapat bekerja sama meningkatkan ekspor," ucap Retno di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 3 Juli 2017.
Sebagai contoh, ia menjelaskan, pemerintah Indonesia ingin bekerja sama dengan diaspora yang ada di Meksiko untuk membuka peluang ekspor batu bara. Melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di Meksiko, sebut Retno, pemerintah bisa memanfaatkan jaringan dispora yang sudah bergelut di bidang tambang.
Baca: Koperasi Warga Indonesia-Qatar Diharapkan Jadi Model Diaspora
"Akan sangat baik apabila bersinergi dengan diaspora. Mempermudah kita di dalam membuka peluang pasar," kata Menteri Retno.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga ingin konektivitas antar diaspora bisa terjalin. Pemerintah berharap diaspora bisa membentuk jejaring dan bersinergi untuk menarik lebih banyak lagi investor. Apalagi Indonesia sudah mengantongi peringkat investment grade BBB- atau outlook stabil. "Dengan investment grade ini lebih mempermudah menarik investor asing ke Indonesia," ucap Retno.
Siang ini Presiden Jokowi menerima sejumlah diaspora di Istana Merdeka. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi hadir dalam pertemuan itu. Sabtu lalu, diaspora Indonesia menggelar pertemuan di Jakarta. Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang tengah berlibur di Indonesia menyempatkan diri hadir dari pertemuan tersebut.
Salah satu diaspora yang bertemu dengan Jokowi, Monique Patrisia menyambut baik keinginan Presiden Jokowi. Menurut dia, diaspora Indonesia akan membantu dan menunggu arahan dari pemerintah. "Apa yang ingin kami lakukan adalah membantu pemerintah. Diaspora Indonesia akan lebih berpartisipasi," ucapnya.
ADITYA BUDIMAN