TEMPO.CO, Lampung -Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan penanganan arus mudik Lebaran 2017 mengalami peningkatan. Hal itu, berkat kerja sama dari berbagai pihak, mulai dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Polri.
Baca: Kemenhub Imbau Pemudik Segera Pulang Sebelum Puncak Arus Balik
"Kita kerja sama, tidak ada ego sektoral seperti arahan Bapak Presiden (Joko Widodo)," kata Budi saat meninjau arus balik Lebaran di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Minggu, 2 Juli 2017.
Selain itu, menurut Budi, arus mudik dapat berjalan dengan lancar karena dukungan dari media. "Yang penting adalah komunikasi, termasuk dengan teman-teman media. Terbukti, komunikasi membuat lead untuk kapan warga berangkat dan kapan warga pulang bisa terjaga dengan baik."
Namun, Budi berujar, terdapat persoalan yang mesti diperbaiki ke depannya, khususnya untuk bus dan motor. "Bus banyak yang tidak laik. Motor juga sebenarnya tidak laik untuk perjalanan jauh. Kita harus bersama-sama secara cerdas memikirkan itu," tuturnya.
Tahun depan, Budi berjanji akan meningkatkan pelaksanaan arus balik. Dengan telah rampungnya sarana transportasi, dia juga ingin meningkatkan prasarana. "Kemudian bagaimana kita membuat intermoda. Dari ferry ke kereta api, dari ferry ke kapal terbang, dan sebagainya."
Ketua Komisi Perhubungan DPR Fary Djemy Francis mengatakan kunci keberhasilan penanganan arus mudik Lebaran adalah adanya terobosan dari pemerintah dan stakeholder terkait untuk mengurai persoalan yang ada. "Kami lihat ada beberapa terobosan," katanya.
Baca: Arus Balik, Kemenhub Ajak Pemudik Ikut Angkutan ...
Pertama, kata Fary, gerbang tol ditambah, yakni dari 14 buah menjadi 46 buah. Selain itu, tiket moda-moda transportasi dijual secara online. "Terobosan-terobosan ini kami apresiasi. Terbukti, dari data yang kami dapat, terdapat penurunan tingkat kecelakaan hingga 14-15 persen."
ANGELINA ANJAR SAWITRI