TEMPO.CO, Ternate- Otoritas Bandara Udara Gamarmalamo Galela, Halmahera Utara diminta mewaspadai aktivitas Gunung Api Dukono yang terpantau mengalami peningkatan. Bahkan Gunung Dukono terpantau 54 kali meletus.
Sarjan Roboke, Pengamat Gunung Api Dukono, Halmahera Utara mengatakan, hingga saat ini aktivitas gunung Api Dukono terpantau terus mengeluarkan abu vulkanik dengan intensitas tebal setinggi 300-800 meter. Gunung Dukono bahkan teramati 54 kali terjadi letusan dengan amplitudo 4-34 milimeter, durasi 20.32-64.55 detik.
“Terdengar juga bunyi gemuruh dengan intensitas lemah. Bahkan terjadi 5 kali gempa Tektonik jauh dengan amplitudo 7-27 milimeter serta gempa tremor menerus dengan amplitudo 0.5-26 milimeter,” kata Sarjan, Jumat 30 Juni 2017.
Simak: Didesain Ulang, Pembangunan Bandara Baru Ahmad Yani Molor
Menurut Sarjan, meski mengalami peningkatan aktivitas gunung masih tergolong aman untuk aktivitas warga. Hanya saja warga dan wisatawan masih dilarang mendekati kawah gunung hingga radius 2 kilometer.
“Status gunung bahkan masih pada level II waspada. Tapi masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker,”ujar Sarjan.
Anang, salah satu petugas bandara Gamarmalamo Galela, Halmahera Utara mengatakan, aktivitas gunung Dukono belum sampai berdampak pada penutupan Bandara Gamarmalamo Galela. Aktivitas Bandara masih normal dan masih melayani penerbangan perintis. “Tetapi memang aktivitas bandara terus menyesuaikan dengan kondisi aktivitas Gunung Dukono. Dan kami juga ikut memantau,”ujar Anang.
Gunung Dokuno merupakan satu dari tiga gunung api yang ada di daratan Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara. Gunung ini terletak di utara Pulau Halmahera dan didiami sekitar 30 ribu penduduk yang hidup di lerengnya.
Pada Senin, 8 Agustus 2016, sekitar pukul 07.00 WIT, gunung ini mengeluarkan abu vulkanis setinggi 800 meter. Sedikitnya delapan desa terkena dampak langsung abu vulkanis Dokuno.
BUDHY NURGIANTO