TEMPO.CO, Semarang - PT Kereta Api Indonesia menyatakan tak bertangung jawab adanya tiket palsu yang sebelumnya ditemukan beredar. Hal itu disampaikan Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, saat berkunjung di stasiun tawang, Kota Semarang, Jum’at 30 Juni 2017.
“(Tiket palsu) Itu penipuan, kami tak bisa jangkau,” kata Edi Sukmoro.
Ia menyarankan agar calon pengguna angkutan kereta api membeli tiket di gerai dan tempat penjualan tiket resmi yang diakui oleh PT KAI. Menurut Edi, tiket palsu dipastikan bisa digunakan naik kereta karena saat masuk boarding, barcodenya tak bisa dibaca.
Simak: Antisipasi Arus Balik Mudik, Jalur Nagreg Diberlakukan Buka-Tutup
“Kertas yang digunakan HVS biasa, tak bisa dibaca,” kata Edi.
Menurut dia, peredaran tiket palsu murni penipuan sehingga resiko ditanggung oleh calon penumpang yang menjadi korban.
Selain menjelaskan tiket palsu, Edi juga menyebutkan kemungkinan adanya joki yang membelikan tiket penumpang. Ia mengaku tak bisa berbuat banyak karena peran joki sebagai jasa membelikan di luar sistem PT KAI.
“Kalau tiket asli ini dugaan saya joki, saya tak bisa berbuat apa-apa karena data benar, jika dilakukan calo tiket tak bisa boarding nama tanggal lahir dan nama identitas tak sama,” katanya.
EDI FAISOL