TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan tidak akan memperpanjang pemberlakuan larangan melintas bagi truk bermuatan besar menjelang puncak arus balik libur Lebaran 2017. Namun ia menyerahkan keputusan pelarangan kepada pihak kepolisian dalam mengantisipasi kepadatan arus balik.
Baca: Arus Balik Lebaran dengan Pesawat Dimulai Rabu Ini
“Tidak akan diperpanjang. Langsung diskresi polisi saja untuk nanti diatur rutenya. Kalau pelarangan, berlaku keseluruhan. Kalau rute, hanya sebagian saja diatur polisi,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo di Pelabuhan Penumpang Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa malam, 27 Juni 2017..
Ia menjelaskan, pelarangan untuk truk melintas berlaku sejak H-4 hingga H+4 atau 29 Juni 2017. Sehingga, saat H+5 atau 30 Juni, truk tiga sumbu atau lebih sudah boleh beroperasi. “Sebab, kita tak bisa larang terlalu panjang lantaran akan menghambat ekspor-impor,” ujarnya.
Namun, menurut Sugihardjo, jika saat puncak arus balik pada Jumat-Sabtu, 30 Juni-1 Juli 2017, lalu lintas sangat padat dan pergerakan truk besar berkecepatan lambat menghambat, kepolisian akan mengeluarkan diskresi untuk pengalihan atau pelarangan sementara untuk truk melintas. “Contohnya, dilarang masuk jalan tol, tapi masuk Pantura. Atau kalau sudah masuk jalan tol saat sudah padat, akan dimasukkan atau dihentikan ke rest area,” katanya.
Kementerian Perhubungan, kata Sugihardjo, memprediksi puncak arus balik libur Lebaran terjadi pada 30 Juni-1 Juli 2017. Prediksi ini memperhitungkan habisnya masa cuti bersama pada 2 Juli 2017. "Kami perkirakan arus balik akan terjadi sekitar Jumat dan Sabtu karena kita tahu mulai Senin, 3 Juli, semua sudah masuk, cuti bersama habis. Ini akan terjadi kepadatan," tuturnya.
Sugihardjo menambahkan, hingga hari ini, belum ada tanda-tanda adanya arus balik menuju Jakarta. Masyarakat diimbau kembali ke Jakarta lebih cepat. "Kami imbau masyarakat yang tidak ada keperluan bisa pulang duluan," ujarnya.
Baca: Hati-hati Tiket Palsu Kereta Api Menjelang Arus Balik
Sugihardjo mengatakan arus mudik dan balik masa libur Lebaran 2017 telah terdistribusi secara periode waktu dan wilayah. Sehingga arus kendaraan berjalan lebih lancar. "Namun, kalau mengharapkan tidak macet, agak sulit. Sebab, sarana kita tidak didesain mampu mengatasi hari puncak," ucapnya.
ARKHELAUS W.