TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas anjlok 1,6 persen ke level US$1.236,5 per troy ounce dipicu aksi jual 1,8 juta ounce pada perdagangan pada Senin, 26 Juni 2017. Sedangkan untuk pengiriman Agustus, emas diperdagangkan pada harga US$1.245,9 per troy ounce pada Selasa, 27 Juni 2017, pukul 13.05 waktu Singapura.
Harga emas di bursa Comex memang menyentuh level terendah sejak Mei 2017. Tapi, menjelang penutupan perdagangan Senin terjadi lonjakan aksi jual emas dengan volume sebanyak 1,8 juta troy ounce dalam beberapa menit di bursa Comex. Volume tersebut lebih besar dibandingkan dengan cadangan emas yang dimiliki oleh Finlandia.
"Tidak ada yang punya petunjuk arah pergerakan harga emas, kecuali investor yang menekan tombol yang salah karena sistem perdagangan otomatis," kata Kepala Perdagangan Logam Mulia Marex Spectron Group, David Govett, seperti dikutip dari Bloomberg hari ini, Selasa, 27 Juni 2017.
Muncul dugaan lonjakan transaksi jual emas terjadi akibat kekeliruan yang dibuat oleh investor pada saat memasukan perintah jual. Bisa juga mereka meremehkan kemampuan pasar dalam menyerap emas dalam volume yang sangat besar. "Mungkin ada trader yang keliru satuan antara 'ounces' dan 'lots'. Transaksi 18.149 ounce emas sudah biasa, tetapi perdagangan 18.149 lot kontrak berjangka emas itu luar biasa," ujar Ross Norman, Chief Executive Officer Sharps Pixley Ltd.
Adapun Brad Yates, Kepala Perdagangan Pemurni Emas A.S. Elemetal, mengatakan dari perspektif yang lebih besar, tekanan harga emas mencerminkan kondisi makro ekonomi yang lain. "Kami perkirakan ada volatilitas harga emas sejalan dengan kenaikan kelas aset yang lain pada kuartal IV," ujarnya.
BISNIS.COM