Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Skema Lelang Gula Rafinasi Ditunda, Begini Respons Para Pengusaha  

image-gnews
Pekerja memasukan gula rafinasi ke dalam karung di Ciwandan, Cilegon, Jawa Barat.[TEMPO/ Ayu Ambong]
Pekerja memasukan gula rafinasi ke dalam karung di Ciwandan, Cilegon, Jawa Barat.[TEMPO/ Ayu Ambong]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan pengusaha mengapresiasi langkah Kementerian Perdagangan yang menunda program pelelangan komoditas gula kristal rafinasi atau GKR. Penundaan ini, menurut mereka, bisa digunakan untuk mensinkronisasi peraturan-peraturan yang ada terlebih dulu.

"Jangan sampai begitu dijalankan akan terjadi kekacauan," kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia Adhi S Lukman saat ditemui di rumah dinas Menteri Perindustrian di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Ahad, 25 Juni 2017.

Pernyataan ini merespons rencana Kementerian Perdagangan yang menunda implementasi skema lelang gula kristal rafinasi yang seharusnya dimulai pada Juli 2017. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjelaskan, penundaan disebabkan perlunya sosialisasi lebih mendalam bagi pelaku usaha yang terkait dengan bagaimana penyelenggaraan lelang gula kristal rafinasi.

Enggartiasto mengatakan skema lelang gula kristal rafinasi bertujuan memberikan akses yang sama antara pelaku usaha kecil dan industri besar. Ia melihat usaha skala kecil mendapatkan bahan baku gula dengan harga lebih tinggi, sedangkan industri besar mendapatkan dengan harga lebih murah.

Lebih jauh, Adhi menuturkan penundaan ini juga memberi kesempatan kepada semua pihak untuk mempelajari dengan baik soal lelang ini. Ia beralasan kalau dijalankan lalu terjadi kekacauan, akan mengganggu perekonomian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Adhi, masih banyak hal-hal yang belum rapi, seperti peraturan-peraturan. Selain itu, penundaan sampai 1 Januari 2018 terkait juga dengan sosialisasi yang lebih intens lagi serta mekanisme beberapa peraturan yang dianggap masih belum jelas.

Karena itu, Adhi berharap jangan sampai ada regulasi aneh yang mengganggu kinerja industri. Ia mencontohkan soal garam dan gula yang dibagi menjadi industri serta konsumsi. "Di luar negeri, itu tak ada. Garam ya garam," ujarnya.

DIKO OKTARA 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenaikan Harga Gula Dunia Diyakini Tak Ganggu Industri Makanan dan Minuman, Kenapa?

28 Desember 2023

Pengunjung melihat pameran industri makanan dan minuman Salon International de L'alimentation (Sial Interfood 2022) di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat 11 November 2022. Peserta SIAL Interfood 2022 didominasi oleh industri lokal sekitar 82 persen. Selain bertujuan memajukan industri makanan dan minuman lokal, pameran ini merupakan bentuk realisasi program pemerintah Indonesia memperkenalkan bahan baku asal Indonesia. Kesuksesan SIAL Interfood 2022 berkat dukungan Pemerintah Indonesia. TempoTony Hartawan
Kenaikan Harga Gula Dunia Diyakini Tak Ganggu Industri Makanan dan Minuman, Kenapa?

Kemenperin memastikan, kenaikan harga gula dunia tidak memengaruhi industri makanan dan minuman di Indonesia.


Ancaman Resesi 2023, Harga Makanan dan Minuman Bakal Naik Hingga 7 Persen

20 Oktober 2022

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adinegara memperkirakan sektor industri makanan dan minuman tumbuh di atas 10 persen tahun depan. Sektor ini akan terdorong belanja politik hingga 2019 mendatang. TEMPO/Tony Hartawan
Ancaman Resesi 2023, Harga Makanan dan Minuman Bakal Naik Hingga 7 Persen

Gapmmi memprediksi harga di industri makanan dan minuman tahun depan akan naik 7 persen. Kenaikan harga itu tak lepas dari imbas resesi global.


Erick Thohir Berharap Revitalisasi Industri Gula Penuhi Kebutuhan Nasional Jangka Panjang

10 Oktober 2022

Erick Thohir. Doc. Oxford United.
Erick Thohir Berharap Revitalisasi Industri Gula Penuhi Kebutuhan Nasional Jangka Panjang

Erick Thohir mengungkapkan revitalisasi industri gula dapat memenuhi kebutuhan gula nasional.


Hadir Kembali Offline, 300 Produsen Makanan dan Minuman Ramaikan di Fi Asia JIExpo

8 September 2022

Pameran dan pertemuan terbesar Food Ingredients Asia di Jakarta International Expo (JiExpo), Jakarta, Rabu 15 Oktober 2014. TEMPO/Tony Hartawan
Hadir Kembali Offline, 300 Produsen Makanan dan Minuman Ramaikan di Fi Asia JIExpo

Food Ingredients Asia bertujuan untuk mendorong pertumbuhan serta mengikuti tren pasar secara berkelanjutan di industri makanan dan minuman.


Badan Pangan Nasional Buat Regulasi Atur Tata Kelola Gula

4 Agustus 2022

Seorang karyawan menata produk gula di rak penyimpanan sembako di platform penjualan iPangananDotCom di gudang Perum Bulog di Tambak Aji, Semarang, Jawa Tengah, Jumat 22 Juli 2022. Perum Bulog memanfaatkan pasar daring melalui platform iPangananDotCom untuk meningkatkan pemasaran dan memperluas jangkauan produk pangan komersial ke setiap lapisan masyarakat yang telah hadir di 11 kota besar meliputi Jakarta, Tangerang, Bogor, Karawang, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Solo, Medan, dan Makassar yang beromset sebulannya senilai Rp700 juta dan Rp8 miliar per tahunnya. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Badan Pangan Nasional Buat Regulasi Atur Tata Kelola Gula

Badan Pangan Nasional akan membuat regulasi tata-kelola gula untuk memperkuat industri gula nasional.


Lebih dari 50 Persen Pasokan Gula RI Masih Tergantung Impor

4 Agustus 2022

Dua pekerja menata gula Maniskita yang telah dikemas di Rumah Kemasan Gula di Tambak Aji, Semarang, Jawa Tengah, Jumat 22 Juli 2022. Perum Bulog mampu memproduksi 10 hingga 13 ton gula per harinya melalui Rumah Kemasan Gula yang dipasarkan di pasar tradisional bahkan di ritel modern dengan dijual dengan harga Rp12.600 hingga Rp12.800 per kilogram. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Lebih dari 50 Persen Pasokan Gula RI Masih Tergantung Impor

Badan Pangan Nasional mencatat kebutuhan total gula secara nasional mencapai 7,3 juta ton per tahun.


Efek Invasi Rusia, Pengusaha Makanan RI Cari Pemasok Gandum Baru selain Ukraina

2 Maret 2022

Ilustrasi gandum (Pixabay.com)
Efek Invasi Rusia, Pengusaha Makanan RI Cari Pemasok Gandum Baru selain Ukraina

Pengusaha makanan dan minuman bersiap mencari pemasok gandum baru menyusul konflik Rusia-Ukraina.


Di Tengah Pandemi, Pengusaha Yakin Sektor Makanan dan Minuman Tumbuh 7 Persen

13 Juli 2021

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adinegara memperkirakan sektor industri makanan dan minuman tumbuh di atas 10 persen tahun depan. Sektor ini akan terdorong belanja politik hingga 2019 mendatang. TEMPO/Tony Hartawan
Di Tengah Pandemi, Pengusaha Yakin Sektor Makanan dan Minuman Tumbuh 7 Persen

Adhi S. Lukman meyakini industri makanan dan minuman tetap tumbuh di tengah pandemi Covid-19 meski menghadapi tantangan berat.


Gapmmi: RI Harusnya Jadi Eksportir Produk Halal Terbesar Dunia

6 Juni 2021

Seorang muslim Amerika memilih bahan makanan untuk persiapan puasa Ramadan di Balady halal supermarket di  Brooklyn, New York, 26 Mei 2017. REUTERS/Amr Alfiky
Gapmmi: RI Harusnya Jadi Eksportir Produk Halal Terbesar Dunia

Indonesia berada di posisi keempat sebagai negara eksportir produk halal di dunia.


Keluhkan Kelangkaan Gula Rafinasi, Pelaku Industri Surati Gubernur Jawa Timur

8 Maret 2021

Ilustrasi gula pasir. shutterstock.com
Keluhkan Kelangkaan Gula Rafinasi, Pelaku Industri Surati Gubernur Jawa Timur

Pelaku industri makanan dan minuman Jawa Timur menyurati Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengeluhkan kelangkaan gula rafinasi.