TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan volume penggunaan voice call saat mudik 2017 menurun dibandingkan mudik 2016. Di sisi lain, ada peningkatan penggunaan mobile data di masa mudik tahun ini dibandingkan tahun lalu.
"Voice turun secara industri, penurunannya sebesar 5-10 persen dari masa mudik tahun lalu," kata Rudiantara saat ditemui di kediaman dinas menteri, kompleks Widya Chandra, Jakarta, Ahad, 25 Juni 2017.
Baca: Pengguna Kartu E - Payment di Tol Cipali Meningkat Jadi 26 Persen
Rudiantara menuturkan penggunaan voice call yang turun, karena masyarakat menelepon dengan menggunakan aplikasi seperti WhatsApp atau Line. Sehingga penggunaan mobile data juga ikut meningkat dari tahun lalu.
Menurut Rudiantara, kenaikan penggunaan mobile data di masa mudik tahun ini adalah 20 persen dibandingkan masa mudik tahun lalu. "Padahal masa mudik saja sudah lebih tinggi dari normal, ini naiknya dari masa mudik lalu."
Untuk arus balik, kata Rudiantara, para operator seluler masih bersiaga dalam memberikan layanan kepada para pemudik. Bahkan selama arus mudik 2017, ia melihat tak ada masalah signifikan dalam layanan kepada masyarakat.
Baca: Arus Balik 2017, Dirut KAI: Tiket Kereta Api H+9 Masih Tersedia
Misalnya dengan menyediakan Base Transceiver Station (BTS) mobile di tiap pintu keluar tol yang dianggap rawan, ia pandang cukup berhasil dalam memberi layanan ke masyarakat. "Di titik exit ada BTS mobile, karena penumpukan adanya di pintu keluar," ujar Rudiantara.
Pemerintah bekerja sama dengan operator telekomunikasi menyiapkan 300 BTS mobile di jalur-jalur mudik. Pemerintah beralasan kalau terjadi kemacetan, traffic orang berkomunikasi akan tinggi, sehingga di titik titik rawan dipasang BTS mobile.
Tahun lalu, BTS mobile yang disediakan di jalur mudik sebanyak 200 unit. BTS Mobile diketahui berbentuk mini truk yang dipasangi menara kecil untuk memancarkan sinyal.
DIKO OKTARA