TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mengimbau para pemudik untuk ekstra hati-hati dalam melintasi jalan tol fungsional. Sebab, jalan tol fungsional tidak sama dengan jalan tol operasional yang semestinya.
Masyarakat harus tetap mematuhi rambu-rambu dan melaju dengan kehati-hatian ekstra. "Jalur darurat itu bagaimana penggunaannya? Apabila di satu-dua titik bermasalah dan macet total, baru jalur itu dimanfaatkan," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Pudji Hartanto Iskandar, Kamis, 22 Juni 2017.
Kakorlantas, kata Pudji, akan memanfaatkan dua unit Patroli Jalan Raya (PJR) untuk mengawal jalur tersebut yang minim rambu dan guard rail. Ini dilakukan untuk mencegah aksi saling salip di jalan. "Dua lajur di sana dipakai dua-duanya arah ke timur semua dalam pengawalan. Tidak ada lagi yang melebihi batas kecepatan melebihi 40 kilometer per jam," katanya.
Pudji memantau lalu lintas jalur darurat relatif aman, kendati ada beberapa insiden yang terjadi. "Kecelakaan kita tidak kehendaki, namun saya ketahui sudah ada dua yang mendapat kerugian materiil, di antaranya Honda Freed yang terbalik itu," tuturnya.
Baca:
H-5 Lebaran, Jalur Mudik di Jabar Masih Normal
H-3 Lebaran, Jalan Tol Ngawi-Kertosono Belum Dioperasionalkan
Tercatat, pada Selasa kemarin, 20 Juni 2017 terjadi kecelakaan tunggal di ruas tol fungsional Pemalang, Jawa Tengah. Sebuah mobil Honda Freed terperosok ke parit sungai dengan kondisi terbalik.
Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Pengemudi mobil tersebut yang berasal dari Jakarta Utara mengakui dirinya memang lelah dan mengantuk hingga kemudinya oleng. Untuk itu, Pudji mengimbau agar pengemudi mempersiapkan fisiknya dengan baik dan tak ragu menggunakan fasilitas rest area yang disediakan pemerintah.
Kemacetan yang sempat terjadi malam tadi di pintu gerbang tol Palimanan sepanjang 14 kilometer sudah dikoordinasikan Kementerian Perhubungan penguraiannya dengan Korlantas di lapangan. "Saat mudik yang namanya kemacetan itu pasti ada, tapi kami jamin tidak akan seterusnya. Kami lihat banyak jumlah kendaraan yang berangkat bersamaan malam hari, setelah berbuka atau setelah salat tarawih, sehingga harus dibagi," ujarnya.
Pada Rabu malam, dari pantauan Tempo, terjadi antrean di pintu gerbang tol Palimanan mulai dari KM 174. Padahal pintu Tol Palimanan utama berada di KM 188. Pudji mengakui, selain gerbang tol Palimanan, simpul kemacetan lain ada di pintu keluar Brexit dan pintu keluar Gringsing.
AGHNIADI | RR ARIYANI
Video Terkait:
Jalan Tol Fungsional Brebes - Batang Mulai Dipadati Pemudik