TEMPO.CO, Kupang - Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) menyiagakan dua per tiga dari total personelnya atau setara dengan 6.200 personel guna mengamankan Lebaran di daerah itu.
"Kami siagakan sekitar 6.200 personel untuk mengamankan Lebaran tahun ini," kata Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Timur Inspektur Jenderal Agung Sabar Santoso saat gelar pasukan operasi Ramadan dan hari raya Idul Fitri 1638 Hijriah, Senin, 19 Juni 2017.
Simak: Cuti Bersama Idul Fitri 2017, Kapolri: Polisi Tak Boleh Liburan
Petugas kepolisian ini akan disiagakan di pos-pos masuk ke NTT, seperti bandara, pelabuhan, dan terminal bus antarkota dalam provinsi. "Kami antisipasi masuk keluarnya pemudik di daerah ini," katanya.
Kepolisian juga akan menyiapkan pos-pos pengamanan di lokasi-lokasi keramaian untuk mengamankan Lebaran di daerah ini. Karena itu, pihaknya juga melibatkan anggota satuan polisi pamong praja, anggota Tentara Nasional Indonesia, serta Pramuka. "Pengamanan ini juga melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat," katanya.
Pada kesempatan itu, Kapolda NTT meminta agar semua pihak tetap menjaga stabilitas pangan, menjaga situasi tetap kondusif, serta menjaga kelancaran arus mudik dan arus balik. "Pelaksanaan operasi Ramadan sebagai wujud kesiapan Polri merayakan Idul Fitri 1638 H, sehingga masyarakat muslim dapat merayakan hari raya Lebaran dengan lancar,” ucapnya.
Terkait dengan stabilisasi harga pangan, kata Sabar, tim satuan tugas pangan tetap bekerja maksimal dan akan menindak tegas pelaku penimbunan, pengoplosan, serta tindak pidana pemalsuan pangan.
Sedangkan untuk kenyamanan arus mudik dan arus balik bagi para pemudik, menurut Sabar, pihak terkait harus menyediakan fasilitas kesehatan, WC umum, bengkel umum, dan fasilitas lainnya sehingga tidak mengganggu kelancaran aktivitas pemudik.
YOHANES SEO