TEMPO.CO, Jakarta - Delegasi Indonesia dan Cile menggelar perundingan Trade in Goods (TIGs) Indonesia-Cile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA) ketiga di Santiago, Cile, akhir pekan ini. Sesuai komitmen pada Mei lalu, Indonesia dan Cile menargetkan perundingan ini akan rampung tahun ini.
“Ini merupakan perundingan TIGs CEPA pertama yang dilakukan Indonesia dengan negara Amerika Latin. Cile penting bagi Indonesia karena cukup maju, terbuka, strategis, dan politiknya stabil,” kata Iman Pambagyo Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan dalam rilisnya, Sabtu, 17 Juni 2017.
Iman yang merupakan Ketua Perunding Indonesia untuk IC-CEPA itu berujar Cile juga merupakan negara anggota Aliansi Pasifik sehingga dapat menjadi hub bagi Indonesia untuk masuk ke wilayah Amerika Latin. Produk Cile pun, kata dia, bersifat komplementer dengan Indonesia sehingga tidak akan menjadi pesaing.
“Ke depan, kami ingin menjadikan Cile sebagai pintu masuk produk ekspor Indonesia ke pasar nontradisional, khususnya Amerika Latin. Selain memiliki infrastruktur yang sangat baik, Cile juga memiliki 25 perjanjian perdagangan bilateral sehingga konektivitasnya dengan negara lain cukup tinggi,” ujar Iman.
Di sela perundingan itu, Iman juga bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Cile, Edgardo Riveros. Keduanya membahas potensi kerjasama, seperti di bidang pariwisata dan industri strategis. Saat ini, masyarakat Indonesia dan Cile kurang saling mengenal. Untuk itu, perlu diadakan promosi untuk meningkatkan visibilitas.
Setelah perundingan usai, menurut Iman, beberapa hal harus ditindaklanjuti oleh kedua negara, salah satunya melakukan pertemuan intersesi secara intensif melalui video conference. “Kedua negara berencana melakukan dua kali lagi putaran perundingan sebelum akhir tahun,” tutur Iman.
Sejak 2012, kinerja perdagangan Indonesia-Cile turun hingga 12,09 persen. Total perdagangan kedua negara pada 2016 tercatat US$ 227,15 juta atau turun 29,28 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 321,19 juta. Tahun lalu, Cile menduduki peringkat ke-54 negara tujuan ekspor nonmigas terbesar bagi Indonesia.
ANGELINA ANJAR SAWITRI