TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Cina dalam perdagangan dan keamanan laut. Luhut menuturkan kerja sama kedua negara tersebut dalam bentuk One Belt One Road Forum bersama Cina.
Luhut menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai membaik. Devisa yang dimiliki Indonesia mencapai US$ 125 miliar. “Tentunya ini tertinggi sepanjang sejarah Indonesia,” ujar Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, 16 Juni 2017. Namun ia mengakui bahwa posisi ini masih jauh dari Cina.
Dalam pertemuan dengan pihak pemerintah Cina, Luhut membeberkan beberapa titik investasi yang menjadi obyek penting yang sedang dikembangkan pemerintah Indonesia saat ini. Salah satunya proyek terintegrasi di Sumatera Utara.
Menurut Luhut, pihaknya kini tengah menyiapkan hydropower untuk pembangunannya. Selain itu, Luhut menyebut industri nuklir dan pelabuhan di Kalimantan Utara serta pengembangan pariwisata yang terintegrasi di Bitung, Sulawesi Utara. “Sedangkan masalah tourist destination, seperti yang sudah dilakukan studi bersama Cina dulu, sudah kami siapkan di Bali,” kata Luhut.
Luhut juga bertemu dengan Ketua China Communications Construction Company (CCCC) Liu Qitao dan China Development Bank Hu Huaibang. Dalam keterangan tertulisnya, Luhut membicarakan investasi di Bali, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, dan Kalimantan Utara. Luhut menilai CCCC dan CDB tertarik dengan tawaran investasi di Indonesia dan segera melakukan penjajakan.
ARKHELAUS W.
Baca:
Rizal Ramli Sebut Ada Kongkalikong dalam Pembelian Pesawat Garuda
Usaha Logistik Dipermudah di Paket Kebijakan Ekonomi Jokowi