TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan membangun underpass di Bandar Udara Ngurah Rai, Bali. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kemacetan di sekitar Bandara Ngurah Rai yang akan menjadi fokus persiapan pertemuan antara IMF dan Bank Dunia dalam IMF-World Bank Annual Meetings 2018.
Baca: DPR Dukung Anggaran Acara IMF - Bank Dunia Nyaris Rp 1 Triliun
Sebab, akan ada belasan ribu delegasi mengunjungi pertemuan rutin IMF-World Bank tersebut. "Kalau keluar dari bandara, pasti langsung macet karena ada persimpangan Ngurah Rai," ujar Gubernur Bali I Made Mangku Pastika di Istana Kepresidenan, Rabu, 14 Juni 2017.
Baca: Luhut Sebut RI Beruntung Jadi Tuan Rumah Pertemuan IMF-Bank Dunia
Rencananya, pertemuan antara IMF dan Bank Dunia akan digelar tahun depan pada 8-14 Oktober 2018. Sebanyak 17 ribu delegasi dari 189 negara diprediksi hadir dalam acara itu.
Adapun Indonesia, menurut Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, diperkirakan akan merogoh kocek Rp 1 triliun untuk perhelatan itu. Saat ini, persiapan sudah mulai dilakukan, termasuk penanganan kemacetan tersebut.
Made berujar hal yang dipersiapkan untuk menyelesaikan masalah di Ngurah Rai adalah pembuatan underpass. Menurutnya, underpass efektif mengurai kemacetan di depan Bandara Ngurah Rai.
Jika tidak ada halangan, tender pembuatan underpass akan dimulai Juni ini. Pemenang lelang akan diumumkan pada Juli. Dia memperkirakan, Juli tahun depan, proyek sudah selesai dan siap menerima delegasi IMF World Bank pada Oktober 2018. "Pasti selesai kok tahun depan," ucap Made.
Secara terpisah, Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono membenarkan bahwa pembangunan underpass di persimpangan Ngurah Rai bertujuan mengatasi kemacetan. Ia juga mengakui tender akan dimulai Juni ini. "Kami hanya punya waktu delapan bulan untuk menyelesaikannya jadi harus segera selesai," katanya.
Basuki menambahkan, pembuatan underpass tidak menjadi satu-satunya solusi. Ia menuturkan Kementerian juga akan melakukan pelebaran jalan di sejumlah titik, yakni di Jimbaran Uluwatu, Klungkung, dan Singaraja. Adapun pelebaran jalan akan mencapai 7 meter.
Baca: Pertemuan IMF dan Bank Dunia, Pengusaha Hotel Bali Naikkan Tarif
"Untuk anggarannya, underpass sekitar Rp 200 miliar, pelebaran jalan Jimbaran Uluwatu Rp 52 miliar, pelebaran Klungkung Rp 140 miliar, dan Singaraja sekitar Rp 90 miliar," ujarnya.
ISTMAN M.P.