TEMPO.CO, Tangerang - Sebagai salah satu kota berkembang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang, diproyeksikan menjadi pilihan untuk tempat tinggal. Kodisi itu bercermin pada posisi median harga rumah.com, property index menjelang berkahirnya kuartall kedua ini mencatatkan harga tertinggi sejak dua tahun belakangan
Country Manager Rumah.com, Wasudewan menuturkan median harga untuk residensial pada rentang Rp 600 juta – Rp 1 miliar di Tangerang mengalami indikasi kenaikan dari kuartal I 2017 (Q1) menjelang minggu ketiga kuartal II 2017.
Baca Juga:
Wasudewan menjelaskan, sejak kurun 2015 – 2016, tiap kuartal harga rumah di Tangerang terus naik dari Rp 8,68 juta hingga Rp 9,17 juta pada akhir kuartal. Penurunan harga sebesar -1,05 persen baru terjadi dari kuartal IV 2016 menuju kuartal I/2017.
Dari sisi pasokan Rumah.com, Property Market Index juga mencatat pada kuartal II dan III 2016, pasokan hunian di Tangerang tumbuh 2 persen dan 3 persen. Namun, pada kuartal IV-2016, turun 6 persen.
"Sayangnya, pasokan hunian di Tangerang ternyata malah menurun pada kuartal akhir tahun lalu. Namun, inilah yang bisa jadi kesempatan pengembang untuk terus berinovasi melahirkan lebih banyak proyek di area favorit ini,” katanya Jumat, 9 Juni 2017.
Tangerang memang menjadi wilayah berkembang lantaran memiliki karakteristik kinerja ekonomi dalam kota yang berubah secara signifikan dalam 5-10 tahun terakhir. Pasar propertinya berkembang cukup agresif dalam mengakomodasi pertumbuhan sektor bisnis, industri, dan pariwisata.
Sektor hotel dan ritel pun telah berkembang secara signifikan baik dari sisi jumlah maupun kualitas pengembangan. Adapun sektor apartemen mulai berkembang dalam beberapa tahun terakhir ini. Sejumlah pengembangan real estat skala besar telah berkembang terlebih dahulu dalam kota penyangga tersebut.
Colliers International Indonesia dalam pemaparannya tahun lalu menuturkan perkembangan kota di kawasan Tangerang dan sekitarnya seiring dengan pembangunan infrastruktur jalan dan kereta api.
Keuntungan lain, Tangerang berdekatan dengan Bandara Internasional Soekarna Hatta. Berbagai kebutuhan hidup berfasilitas dari beragam level pun hadir di sini. Mencermati perkembangannya, Tangerang kini memang menuju kota mandiri yang maju.
Pasar apartemen di Tangerang juga menarik bagi ekspatriat dengan pergerakannya ke Kota BSD sebagai alternatif kedua pasca Ibu Kota. Dalam analisa Colliers International Indonesia menyebut jika sebelumnya para ekspatriat menyukai hunian yang berbentuk rumah, sehingga pilihan jatuh ke Jakarta Selatan.
"Maka ketika BSD menjadi second options, jelas hunian yang mereka tuju adalah jenis apartemen atau kondominium dengan harga sewa yang masih kompetitif serta dekat dengan lokasi tempat mereka bekerja,"kata Ferry Salanto, Senior Associate Director Research Collier International Indonesia.
Bussiness Development Manager Homedec Linda Leoni menambahkan kehadiran tiga proyek apartemen di Tangerang yang 54.988 unit juga diharapkan menjadi perangsang potensial pasar renovasi bangunan.
Linda mengatakan dengan semakin banyakanya kehadiran hunian vertikal di Tangerang, maka investor ataupun sang pemilik akan terdorong untuk merenovasi hunian supaya dapat meningkatkan nilai jual bangunan itu.
Menurut dia, hasil riset Euromonitor.com menyatakan dengan daya beli masyarakat yang kuat menjadi penanda ekonomi telah menjadi pulih dan kukuh. Sektor properti sendiri pun telah mulai menanjak pada akhir tahun lalu.