TEMPO.CO, Jakarta - Pelemahan harga karet terus berlanjut hingga akhir perdagangan hari ini, Kamis, 8 Juni 2017, sekaligus mencatatkan rentetan penurunan terpanjang sejak 1975.
Harga karet untuk pengiriman November 2017, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup anjlok 2,10 persen atau 3,90 poin ke level 181,60 yen per kilogram (kg).
Pagi tadi, harga karet dibuka melemah 0,54 persen atau 1,00 poin di posisi 184,50 yen per kg. Pada perdagangan Rabu, 7 Mei 2017, harga karet kontrak November 2017 berakhir turun 0,16 persen atau 0,30 poin ke posisi 185,50 yen per kg.
Pelemahan karet pada perdagangan hari ini menjadi rentetan penurunan terpanjang dalam data yang dihimpun oleh Bloomberg sejak Januari 1975.
Naohiro Niimura, partner di Market risk Advisory, mengatakan pelaku pasar khawatir terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi Cina. Selain itu, tingkat cadangan karet mentah Cina yang tinggi juga turut menekan pasar sehingga harga karet terus turun.
“Investor saat ini sedang wait and see karena mereka ingin mencari bukti bahwa ekonomi dalam keadaan stabil," ujar Niimura, seperti dikutip Bloomberg.
Berdasarkan laporan Caixin/Markit Manufacturing Purchasing Managers Index (PMI), aktivitas manufaktur turun menjadi 49,6 pada Mei atau tak mengalami ekspansi karena di bawah level 50. Penurunan ini adalah yang pertama di bawah level 50 dalam 11 bulan terakhir.
Adapun, jumlah cadangan yang dimonitor oleh Shanghai Futures Exchange naik 17 persen sepanjang tahun ini. Ikut menekan harga karet, nilai tukar yen siang ini terpantau menguat 0,22 persen atau 0,24 poin ke 109,58 yen per dolar AS pada pukul 13.58 WIB, setelah kemarin ditutup melemah 0,37 persen atau 0,40 poin di posisi 109,82.
Pergerakan Harga Karet Kontrak November 2017 di TOCOM
Tanggal | Harga (Yen/Kg) | Perubahan |
8 Juni 2017 | 181,60 | -2,10 persen |
7 Juni 2017 | Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan
185,50 | -0,16 persen |
6 Juni 2017 | 185,80 | -2,98 persen |
5 Juni 2017 | 191,50 | -1,29 persen |
2 Juni 2017 | 194,00 | -2,37 persem |