TEMPO.CO, Yogyakarta - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menyediakan uang Rp 7,9 triliun untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang menjelang lebaran 2017. “Jumlah uang yang Bank Indonesia siapkan tahun ini dua kali lipat dari realisasi penukaran uang tahun lalu sebesar Rp 3,8 triliun,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY, Budi Hanoto, Rabu, 7 Juni 2017.
Bank Indonesia telah menyiapkan pecahan Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, Rp 10 ribu, dan Rp 20 ribu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Uang pecahan kecil itu telah Bank Indonesia distribusikan ke seluruh perbankan, yakni bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat.
Simak: BI Batasi Penukaran Uang Maksimal Rp 3,7 Juta
Bank Indonesia menyediakan layanan penukaran uang secara gratis di setiap kantor Bank mulai 29 Mei-23 Juni 2017. Pelayanan penukaran uang dibuka setiap Senin-Kamis pada pukul 08.30-12.00.
Masyarakat juga didorong menggunakan transaksi non-tunai saat menukar uang di bank. Masyarakat yang memiliki rekening tabungan di bank bisa menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) atau debit di mesin Electronic Data Capture (EDC), yang telah bank siapkan di loket penukaran.
Simak: 7 Bank Layani Penukaran Uang untuk Lebaran di GOR Semarang
Selain itu, Bank Indonesia juga menyediakan layanan kas keliling ke 24 lokasi pasar tradisional. Di antaranya di Pasar Beringharjo, Kranggan, Bantul, Prambanan, dan Wonosari. “Kami juga melayani penukaran uang lusuh untuk tempat-tempat yang sulit dijangkau, misalnya di kawasan Wonosari, Gunung Kidul,” kata Budi.
Di sekitar Gedung Bank Indonesia mulai bermunculan jasa penukaran uang. Jasa penukaran uang mulai bermunculan di sejumlah tempat. Di antaranya di sepanjang Jalan Panembahan Senopati Yogyakarta atau di depan Taman Pintar, dan Nol Kilometer Yogyakarta. Mereka menawarkan jasa penukaran uang pecahan Rp 2 ribu, Rp 10 ribu, Rp 20 ribu, dan Rp 50 ribu. Tentu saja penukaran uang lewat jasa ini tidak gratis.
Warga Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Purwanto, mengatakan lebih memilih menukar uang di bank karena gratis. Ia biasa menukar uang pecahan Rp 5 ribu dan Rp 10 ribu untuk Lebaran. Bank swasta bisanya membatasi nominal penukaran uang maksimal Rp 500 ribu. “Saya biasa menukar uang di bank swasta. Memang harus bersabar karena antre,” kata dia.
Uang pecahan kecil itu dia gunakan untuk memberikan sangu atau tradisi memberikan uang saku kepada saudara yang bersilaturahmi atau berkunjung saat Lebaran tiba. Biasanya, uang pecahan itu diberikan kepada bocah-bocah.
SHINTA MAHARANI