TEMPO.CO, Jakarta - Analis dari PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan laju rupiah pada awal Juni berpotensi menguat. Rupiah diperkirakan bergerak dengan kisaran support Rp 13.330 dan resisten Rp 13.285.
Menurut dia, penguatan rupiah dipicu minimnya sentimen negatif dari dalam negeri. "Antisipasi membaiknya data-data ekonomi yang akan dirilis pada awal Juni diharapkan dapat membuka peluang kenaikan lanjutan rupiah," kata Reza, seperti dilansir dari keterangan tertulisnya, Jumat, 2 Juni 2017.
Rupiah pada akhir pekan lalu ditutup menguat. Kenaikan nilai tukar terjadi di tengah pelemahan euro dan GBP karena imbas kekhawatiran pasar menjelang pemilihan umum di Italia dan Inggris.
Reza mengatakan pergerakan rupiah juga ditopang respons pelaku pasar terhadap surplus neraca pembayaran. "Meski pelaku pasar juga mencermati, walau surplus, nilai angkanya berpotensi menurun seiring dengan berakhirnya program tax amnesty," katanya.
Kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan rupiah menguat 0,11 persen ke level Rp 13.321 pada Rabu, 31 Mei 2017. Di pasar spot, rupiah kembali menguat 0,12 persen, naik ke level Rp 13.307.
VINDRY FLORENTIN