TEMPO.CO, Jakarta -Daftar nama calon anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) dikritik karena didominasi birokrat. Ketua Panitia Seleksi Dewan Komisioner OJK, Sri Mulyani, mengatakan setiap calon dipilih melalui seleksi.
Baca: Kelebihan Dewan Komisioner OJK Berlatar Belakang Akuntan
Menurut Sri Mulyani, pansel memilih 882 pelamar berdasarkan empat tahapan. Tahapannya dimulai dari administrasi lalu rekam jejak, masukan masyarakat, dan uji kesehatan. Setelah itu, setiap peserta melalui tahap wawancara.
"Jadi itu adalah hasil yang pansel anggap terbaik yang bisa kami peroleh dari para kandidat," kata Sri Mulyani di Kompleks DPR, Jakarta, Rabu, 31 Mei 2017.
Menteri Keuangan berharap calon anggota memiliki kompetensi yang sesuai. Calon juga diharapkan memiliki tingkat integritas dan kepemimpinan yang cukup untuk menjaga sektor keuangan.
Sri Mulyani menambahkan sektor keuangan merupakan sektor penting untuk menunjang perekonomian. Sektor keuangan mampu menciptakan kesempatan kerja dan membangun kepercayaan. "Sehingga kami memilihnya berdasarkan yang terbaik."
Baca: Calon Dewan Komisaris OJK Dicecar Pansel Selama 45 Menit
Kritik terhadap calon anggota DK OJK disampaikan Ekonom Rizal Ramli. Dia menilai birokrat jarang bisa menjadi agen kemajuan. Rizal menilai, calon yang terpilih seharusnya berasal dari luar birokrat.
VINDRY FLORENTIN