TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak WTI masih sulit menembus level USD 50 per barel akibat pasar yang kecewa dengan hasil rapat OPEC pada Kamis 25 Mei 2017, sehingga menambah proyeksi bertumbuhnya suplai.
Baca: Jelang Pertemuan OPEC, Harga Minyak Terus Menguat
Pada perdagangan Rabu 31 Mei 2017 pukul 12.20 WIB harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Juli 2017 turun 0,32 poin atau 0,64 persen menuju USD 49,34 per barel. Sementara minyak Brent kontrak Juli 2017 merosot 0,25 poin atau 0,48 persen menjadi USD 51,59 per barel.
Dalam publikasi risetnya, Rabu 31 Mei 2017, VP Market Research FXTM Jameel Ahmad mengatakan pelaku pasar tidak terkesan dengan hasil pertemuan OPEC minggu lalu, sehingga harga WTI menghadapi tekanan jual di bawah USD 50 per barel.
Pandangan umum menunjukkan bahwa hasil pertemuan OPEC ini sangat mudah diduga dengan keputusan pemangkasan produksi sekitar 1,8 juta barel per hari (bph) selama sembilan bulan ke depan atau hingga kuartal I/2018.
"Konfirmasi dari yang telah diprediksikan sebelumnya menunjukkan indikasi peluang jual bagi para trader. Saya tetap berpendapat pada pandangan bahwa pola pikir investor akan tetap bertahan pada kesempatan aksi jual dan saya memperkirakan trader akan melanjutkan posisi jual sekitar USD 50 seperti yang telah mereka lakukan sebelumnya," ucap Jameel.
Ekspektasi negatif dalam pasar minyak bukan disebabkan oleh kurangnya upaya OPEC, tetapi juga kepercayaan bahwa produsen minyak shale AS akan meningkatkan jumlah produksi. Bertumbuhnya suplai dari AS akan mengimbangi upaya pemangkasan pasokan dari OPEC.
Baca: Aksi Ambil Untung Picu Harga Minyak Melemah
"Ancaman bagi sentimen pelaku pasar terlepas dari pihak OPEC yang mencoba untuk menyeimbangkan kelebihan persediaan di pasar adalah produksi minyak shale AS," tuturnya.
BISNIS.COM