TEMPO.CO, Jakarta – PT Waskita Karya berencana menjual kepemilikannya di beberapa ruas jalan tol tahun ini. Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Choliq mengatakan proses divestasi beberapa ruas jalan tol yang dimilikinya tersebut paling lambat rampung pada September mendatang.
”Paling lambat September sudah bisa ditentukan siapa pemenang dan settlement-nya,” kata Choliq dalam konferensi pers di Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Jakarta, Senin, 29 Mei 2017.
Baca Juga:
Choliq berujar terdapat dua skema dalam proses tender tersebut. Skema pertama, menurut Choliq, Waskita Karya akan menjual satu paket ruas jalan tol dalam proyek Trans Jawa, yakni tol Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, dan Pasuruan-Probolinggo.
Baca: Waskita Targetkan Investasi Proyek Ruas Tol 840 Km Tahun Ini
Adapun skema kedua, perseroan akan melakukan rights issue untuk 18 ruas Waskita Toll Road. “Tapi tidak tertutup kemungkinan untuk tiap ruas kalau investor sangat tertarik kami juga akan lepas. Pada prinsipnya semua ruas dipersilakan untuk ditawar,” katanya.
Choliq menargetkan dana dalam bentuk ekuitas yang dapat diperoleh Waskita Karya melalui kedua tender tersebut lebih dari Rp 7 triliun. Menurut dia, dana tersebut juga akan menurunkan kapasitas hutang perusahaan. “Investor tidak hanya beli saham, tapi juga takeover utang Waskita.”
Simak: Laba Bersih Waskita Karya Melonjak 219,39 Persen
Pengambilalihan utang tersebut, menurut Choliq, dapat meningkatkan jumlah pembiayaan yang bisa didapatkan oleh Waskita Karya. “Total dana yang didapatkan kami harap akan berdampak pada kekuatan ekuitas Waskita Karya mencapai Rp 30 triliun per Desember 2017,” tuturnya.
Sebelumnya, menurut Choliq, Waskita Karya telah menjual 29 persen saham yang dimilikinya di Waskita Toll Road kepada PT Sarana Multi Infrastruktur dan PT Taspen. Melalui penjualan saham tersebut, Waskita Karya mendapatkan dana hingga Rp 3,5 triliun.
ANGELINA ANJAR SAWITRI