TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah melakukan kajian analisi mengenai dampak lingkungan rencana pembangunan tanggul laut di Jalan Tol Semarang - Demak sepanjang 8 kilometer.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Imam Santoso mengatakan sekitar 8 kilometer dari 24 kilometer jalan Tol Semarang-Demak, Jawa Tengah, akan dibangun di pantai.
BACA JUGA :
- BOM MANCHESTER INGGRIS: Rahasia Intelijen Bocor ke Media AS. Inggris Berang. Ini Respons Trump
- Lagi, Tahanan Kabur dari Rutan
- China Minta Kapal Perang AS Tinggal Laut China Selatan
Baca Juga:
Jalan tol tersebut sekaligus difungsikan sebagai tanggul untuk menahan banjir rob Kota Semarang.
"Untuk rob di Semarang kita coba atasi dengan tanggul. Rob ini kan air laur masuk ke daratan di kota lama. Bersama dengan Bina Marga kami lakukan inovasi, jalan tol di geser ke arah laut, kami timbun tanah situ," ujarnya seusai Bincang Media, Jumat, 26 Mei 2017.
Saat ini pihaknya tengah melakukan analisis mengenai dampak lingkungan untuk ruas tol tersebut. Untuk besaran biaya pembangunan tengah dikaji.
Baca Juga:
"Investasinya akan dikenakan kepada badan usaha," kata Imam.
Untuk diketahui, jalan tol ini membutuhkan lahan seluas 1.887.000 meter persegi. Lahan ini dibagi menjadi dua seksi, yatu seksi I Kota Semarang dan Seksi II Kabupaten Demak.
Seksi I Kota Semarang meliputi Kecamatan Genuk, terdiri dari Kelurahan Terboyo Wetan, Terboyo Kulon dan Trimulyo.
Sementara Seksi II di Kabupaten Demak meliputi empat kecamatan, yaitu Kecamatan Sayung yang mencakup Desa Sriwulan, Bedono, Purwosari, Sidogemah, Sayung, Loireng, Tambakroto.
Kecamatan Karangtengah yang terdiri dari Desa Batu, Wonokerto, Kedunguter, Dukun, Karangsari, Pulosari, Grogol.