TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan perlu ada dialog lebih lanjut mengenai masalah dokumen produk sawit yang dikeluarkan Parlemen Uni Eropa. Karena itu, perwakilan pemerintah berencana mengunjungi Parlemen Uni Eropa.
"Mungkin Juli nanti kami akan ke Brussels, berdiskusi lagi dan presentasi lagi," kata Darmin Nasution saat ditemui di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu, 24 Mei 2017.
Darmin menyatakan agar jangan berharap dengan satu kali pertemuan maka persoalan bisa selesai. Dia menambahkan masih perlu diskusi dan pembicaraan selanjutnya. "Masih harus ada dialog berlanjut, kesamaan pikiran."
Baca: Peneliti Buat Data Base Kelapa Sawit
Karena delegasi Eropa semakin menyadari banyak kesalahpahaman selama ini. Sebabnya Darmin merasa pemerintah akan terus memperjuangkan pandangannya. "Tentu mereka juga punya pandangan."
Meski begitu, Darmin menuturkan tidak berbicara soal pencabutan dokumen terlebih dahulu, karena hal yang penting adalah memberi penjelasan ke Parlemen Uni Eropa. Dia melihat hal ini bagian dari diplomasi pemerintah, terlebih pihak Eropa menyatakan ada perubahan pandangan setelah mendatangi Indonesia.
Baca: Hadapi Resolusi Sawit Eropa, Menteri Perdagangan Bentuk Tim Kecil
Juru Bicara dari Komite Perdagangan Internasional Parlemen Uni Eropa, Sajjad H. Karim, mengatakan ada beberapa kesalahpahaman yang sangat luas mengenai pandangan pihak kepada industri minyak kelapa sawit. Dia berharap pertemuan ini mampu memberi catatan langsung kepada perspektif Uni Eropa.
Hari ini perwakilan Parlemen Uni Eropa mendatangi kantor Menteri Koordinator Perekonomian. Salah satu poin yang dibahas adalah dokumen yang dikeluarkan Parlemen Eropa tentang produk kelapa sawit asal Indonesia.
Selain Darmin Nasution dan Sajjad Karim, hadir pula Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
DIKO OKTARA