TEMPO.CO, Cengkareng - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap kualitas pelayanan setiap bandara akan lebih baik dengan diterapkannya platform digital Indonesia Airports di setiap bandara di Indonesia. Layanan digital ini dianggap memudahkan pelanggan menikmati fasilitas di sekitar bandar udara.
”Harus (diterapkan di tiap bandara). Kami tidak malu belajar dengan Angkasa Pura II. Tapi kami akan berikan bandara-bandara besar untuk dikelola Angkasa Pura I dan II karena banyak tugas negara di ujung-ujung sana,” kata Budi Karya di Kantor Angkasa Pura II, Cengkareng, Tangerang, Sabtu, 20 Mei 2017.
Indonesia Airports merupakan aplikasi berbasis digital platform. Gagasan Angkasa Pura II itu resmi diluncurkan pada Sabtu, 20 Mei 2017. Peluncuran perdana atau soft launching layanan ini pada November 2016. Nantinya, segala informasi mengenai bandara, termasuk keluhan pengguna, disampaikan kepada mereka yang mengunduh aplikasi itu.
”Saya pikir bandara lain harus ikut. Apalagi tadi sudah dinyatakan ini enggak ada sekat antara airport operator, airline, dan airnav, sehingga akan lebih efisien,” tutur Budi.
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan platform Indonesia Airports sudah matang, tapi implementasi di lapangan jauh dari harapan. Model implementasi diterapkan oleh kalangan internal AP II di Terminal 3. Kini aplikasi ini sudah dapat digunakan di 13 bandara di bawah pengelolaan AP II, meski diperlukan integrasi komponen lain di bandara.
”Saya memperkirakan tidak kurang 3-6 bulan model ini sudah lebih lengkap,” tuturnya. “Saya juga sudah diminta Pak Menteri Perhubungan, untuk melibatkan teman-teman di AP I.”
DESTRIANITA