TEMPO.CO, Jakarta - Kedatangan Presiden Lithuania Dalia Grybauskaite ke Indonesia dimanfaatkan Presiden Joko Widodo untuk membahas masalah pelarangan impor kelapa sawit (crude palm oil) dari Indonesia. Lebih tepatnya, Jokowi mencari dukungan dari Lithuania.
"Indonesia telah menyampaikan kekhawatiran kami terhadap terus berlangsungnya kampanye hitam dan tindakan diskriminatif produk sawit Indonesia di Eropa," ujar Jokowi saat memberi keterangan pers tentang kedatangan Presiden Grybauskaite di Istana Kepresidenan, Rabu, 17 Mei 2017.
Sebagaimana diketahui, pada April lalu, Parlemen Eropa meloloskan resolusi kelapa sawit bernama Report on Palm Oil and Deforestation of Rainforests. Inti resolusi itu adalah merekomendasikan penghentian impor kelapa sawit dari negara mana pun karena dianggap memicu pembalakan hutan.
Baca: Resolusi Sawit Uni Eropa Dipastikan Tak Ganggu Perdagangan
Munculnya resolusi tersebut ditakutkan berdampak langsung pada Indonesia. Sebab, resolusi itu merekomendasikan impor dihentikan. Pemerintah atau eksportir kelapa sawit dari Indonesia pun takut minat akan kelapa sawit Indonesia di Eropa terjun bebas.
Jokowi menganggap resolusi tersebut tidak adil dan cenderung merugikan Indonesia. Karena itu, ia berharap Lithuania bisa memberikan dukungan kepada Indonesia agar produk kelapa sawit Indonesia bisa diperlakukan secara baik di Eropa.
Dalam keterangan persnya, Lithuania malah tidak menyinggung sama sekali masalah kelapa sawit yang dihadapi Indonesia. Kepada awak media, Presiden Grybauskaite hanya menyampaikan bahwa Lithuania siap bekerja sama dengan Indonesia.
Simak: Hadapi Resolusi Sawit Eropa, Menteri Perdagangan Bentuk Tim Kecil
Sebelumnya, Indonesia juga mencari dukungan ke Italia. Dalam kunjungannya ke Indonesia kemarin, Menteri Pembangunan Ekonomi Italia Carlo Calenda menyatakan Italia siap mendukung Indonesia dalam negosiasi masalah kelapa sawit di Eropa.
"Tentu dengan mempertimbangkan posisi di Uni Eropa juga," ujar Menteri Calenda.
Sebagai catatan, sebelum resolusi kelapa sawit keluar, ekspor minyak sawit Indonesia ke Eropa dalam posisi menanjak. Angka yang tercatat dalam laporan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia adalah kenaikan 27 persen, yaitu dari 352.020 ton pada Februari meningkat menjadi 446.920 ribu ton di Maret 2017.
ISTMAN M.P.