TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto menyatakan telah siap apabila Ransomware bernama Wanna Decryptor atau WannaCry menyerang komputer-komputer di kantornya. Menurut dia, lembaganya tersebut telah melakukan proteksi sesuai arahan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
"Kami sudah siap-siap sejak kemarin pagi. Biro Sistem dan Informasi Statistik sudah melakukan proteksi dan back up data sesuai arahan Menkominfo (Rudiantara)," kata Kecuk, sapaan akrab Suhariyanto, saat ditemui di Kantor BPS, Jakarta, Senin, 15 Mei 2017.
Baca: Mengenal Ransomware WannaCry yang Menyerang 99 Negara
Saat ini, menurut Kecuk, para pegawai di kantor-kantor BPS tidak menemui masalah ketika membuka data-data di komputer mereka. "Mudah-mudahan ke depan juga tidak ada masalah. Kata Pak Rudiantara, tidak usah panik. Yang penting ikuti langkah-langkah untuk antisipasi," ujarnya.
Sejak Jumat lalu, Ransomware bernama Wanna Decryptor atau WannaCry menyerang ratusan ribu komputer di seluruh dunia. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, virus itu menyerang komputer dengan sistem operasi Windows versi 2008 ke bawah.
Simak: Pengguna Windows XP Lebih Rentan Terinfeksi Ransomware
Ransomware WannaCry menyerang Indonesia sejak Sabtu lalu, antara lain di Rumah Sakit Kanker Dharmais dan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita. Pemerintah pun mewaspadai kemungkinan meluasnya serangan virus yang berpotensi menyerang komputer di instansi pemerintah maupun swasta.
Rudiantara mengatakan serangan virus WannaCry tersebut sudah termasuk dalam kategori terorisme cyber karena bisa menyebabkan gangguan pada pelayanan publik. Apalagi, saat ini, belum ada pihak yang menemukan program untuk membuka enkripsi data akibat virus itu.
ANGELINA ANJAR SAWITRI