TEMPO.CO, Palembang - Harga bawang putih di sejumlah pasar tradisional Kota Palembang Rp 80 ribu per kilogram atau melambung dari harga normalnya di kisaran Rp 36 ribu per kg. Pedagang bumbu dapur di Pasar Perumnas, Palembang, Yohana, 56 tahun, mengatakan kenaikan harga bawang putih ini terjadi sejak sepekan terakhir.
"Pergerakan sudah terasa sejak dua minggu ini, mulai naik jadi Rp 60 ribu per kg, kemudian Rp 70 ribu per kg, dan terakhir kemarin jadi Rp 80 ribu per kg," kata Yohana, Senin, 15 Mei 2017.
Lantaran itu pula, omzet pedagang ini dari penjualan bawang putih menjadi merosot hingga 50 persen karena masyarakat memutuskan untuk mengurangi konsumsi.
Baca: Menteri Amran Temukan Harga Bawang Putih Rp 48 Ribu
Rukmini, 43 tahun, pedagang bumbu dapur lainnya di Pasar Cinde, Palembang, juga mengeluhkan hal serupa. Sejak kenaikan harga bawang putih ini membuat pendapatannya berkurang.
"Pembeli tentunya bertanya mengapa harga bawang putih naik. Tapi, saya sebagai pedagang mau jawab apa karena kami terima dari agen sudah tinggi," kata Rukmini, warga Talang Banten, Plaju, ini.
Baca: Bulog Gelar Operasi Pasar Bawang Putih di Jakarta
Kenaikan harga bawang putih ini cukup mengejutkan apalagi saat pantauan Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Srie Agustina kepada kedua pasar tradisional itu, 12 April lalu, masih stabil di harga Rp 35 ribu per kg. Malahan Srie memastikan bahwa harga bumbu dapur bawang putih ini akan tetap stabil hingga Lebaran karena stok yang cukup.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan Agus Yudiantoro tidak membantah bahwa harga bawang putih saat ini sedang melonjak.
Ia tidak menampik bahwa keadaan ini menimbulkan kekhawatiran mengingat terjadi menjelang Ramadan.
"Saat ini sedang dilakukan penyelidikan mencari apa penyebabnya karena sejatinya permintaan biasa-biasa saja dan stok ada. Lantas mengapa harga naik," kata Agus.
Untuk itu Pemprov Sumatera Selatan akan bergerak cepat dengan mendatangi para distributor-distributor besar bawang putih karena menduga adanya "permainan" harga oleh mafia.
"Ini juga masih dugaan, kami masih menyelidikinya," ujar Agus.
Ketersediaan bawang putih di Indonesia hingga kini masih didominasi impor berasal dari dua negara, yakni Cina dan India. Cina memegang porsi mayoritas sebesar 99,25 persen, sedangkan India 0,65 persen.
Total impor bawang untuk periode Januari-Februari 2017 mencapai 60,9 ribu ton dengan nilai impor US$ 70,5 juta. Secara volume terjadi penurunan dari periode sama tahun sebelumnya, yakni 77,2 ribu ton atau 21,13 persen. Namun, nilai impor justru naik 22,06 persen atau dari US$ 57,7 juta.
ANTARA