TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah dunia naik 2 persen setelah dua menteri energi dari dua produsen terbesar, Arab Saudi dan Rusia, sepakat memperpanjang masa pemangkasan produksi komoditas tersebut. Perpanjangan tersebut dari sebelumnya pertengahan tahun ini menjadi sampai Maret 2018.
Baca: Persediaan AS Turun, Harga Minyak Rebound
Harga minyak mentah acuan West Texas Intermediate (WTI) pada perdagangan Senin, 15 Mei 2017. menguat US$ 1,01 atau 2,1 persen menjadi US$ 48,85 per barel. Begitu pula dengan harga minyak acuan Inggris Brent menguat US$ 1,04 atau 2,1 persen menjadi US$ 51,88 per barel.
Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih dan Menteri Energi Rusia Alexander Novak bersepakat kedua negara pemangkasan produksi minyak mentah akan diperpanjang dari pertengahan tahun ini menjadi Maret 2018. "Kami telah sampai pada kesimpulan bahwa kesepakatan ini perlu diperpanjang." Demikian dinyatakan dalam sebuah pernyataan bersama, Senin, 15 Mei 2017, seperti dikutip dari Reuters.
Negara yang tergabung dalam Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen minyak lain yang dipimpin Rusia pada akhir tahun lalu pernah berjanji memangkas produksi sebesar 1,8 juta barel per hari (bpd) selama paruh pertama 2017. Sedangkan anggota OPEC sepakat memangkas 1,2 juta barel per hari.
Arab Saudi dan Rusia sama-sama memiliki produksi minyak mentah sekitar 20 juta barel per hari atau seperlima konsumsi global. Arab Saudi dan Rusia berharap negara-negara produsen minyak lain tidak mencederai kesepakatan tersebut.
Baca: Harga Minyak Dunia Menguat, Simak Penyebabnya
"Arab Saudi dan Rusia tampaknya telah menjalin kerja sama yang erat. Saudi bertekad mendorong kenaikan harga minyak dengan merilis pernyataan bersama ini," ucap Oystein Berentsen, Managing Director Strong Petroleum di Singapura.
SETIAWAN ADIWIJAYA