TEMPO.CO, Jakarta - Kurs rupiah menembus posisi Rp 13.319 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Senin, 15 Mei 2017. Data Bank Indonesia pada pukul 10.00 WIB menempatkan Jisdor di Rp 13.319 per dolar AS, terapresiasi 0,15 persen atau 21 poin dari posisi Rp13.340 pada Jumat, 12 Meri 2017.
Pada saat yang sama, nilai tukar rupiah terpantau menguat 0,08 persen atau 10 poin ke Rp13.320 per dolar AS di pasar spot. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp 13.318-Rp 13.328 per dolar AS.
Pada perdagangan Jumat, rupiah ditutup menguat 0,12 persen atau 16 poin ke Rp13.330 per dolar AS seiring pelemahan dolar AS. Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama pagi ini terpantau lanjut turun 0,06 persen atau 0,056 poin ke 99,196 pada pukul 09.55 WIB.
Sebelumnya, indeks dolar dibuka melemah 0,10 persen atau 0,095 poin di posisi 99,157, setelah pada Jumat berakhir melemah 0,37 persen atau 0,371 poin di 99,252.
Menurut Rangga Cipta, Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini diperkirakan akan menunggu rilis neraca perdagangan. Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis dana ekspor, impor, dan neraca perdagangan dalam negeri siang ini. “Siang ini ditunggu neraca perdagangan April 2017 yang diperkirakan menipis surplusnya,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta, dalam risetnya.
Dia mengatakan rupiah yang sempat tertekan, mulai diuntungkan oleh kembalinya pelemahan dolar di pasar Asia Jumat pekan lalu. Rupiah diperkirakan masih menikmati penguatannya seiring masih melemahnya dolar dan komoditas yang berhenti turun. Setelah sebelumnya konsisten menguat, ujarnya, indeks dolar AS terus terkoreksi merespons turunnya inflasi AS di saat laporan keuangan emiten AS tidak begitu baik.
“Harapan kenaikan FFR target pada FOMC meeting Juni 2017 mendatang yang sempat melonjak, saat ini mulai melunak,” kata Rangga.