TEMPO.CO, Jakarta - Reli harga karet berlanjut pada awal perdagangan hari ini, Senin, 15 Mei 2017. Harga karet telah menguat pada hari kelima berturut-turut setelah rebound 1,02 persen ke posisi 208,70 pada perdagangan Selasa, 9 Mei 2017.
Harga karet untuk pengiriman Oktober 2017, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), menguat 0,93 persen atau 2 poin ke 216,50 yen per kilogram (kg) pada pukul 07.21 WIB. Pada Senin pagi, 15 Mei 2017, harga karet dibuka stagnan di posisi 214,50.
Adapun pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat, 12 Mei 2017, harga karet ditutup naik 0,33 persen atau 0,70 poin ke 214,50, didorong oleh berkurangnya pasokan dari Thailand. Kazuhiko Saito, analis broker komoditas Fujitomi mengatakan ketatnya pasokan dari Thailand mendorong harga komoditas di bursa berjangka. “Thailand sedang dalam masa produksi yang rendah, sehingga mengurangi pengiriman ekspor ke negara lain,” kata Saito, seperti dikutip dari Bloomberg.
Pulihnya harga minyak mentah seiring berkurangnya kelebihan suplai turut mendukung bursa karet. Pada perdagangan Jumat atau Sabtu pagi WIB, 13 Mei 2017, harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Juni 2017 naik 0,02 persen atau 0,01 poin ke level US$ 47,84 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman Juli naik 0,07 poin atau 0,14 persen ke posisi US$ 50,84 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London. Harga minyak dunia berakhir sedikit lebih tinggi, akibat pengebor AS menambah jumlah rig minyak untuk minggu ketujuh belas berturut-turut.
Turut menopang karet, nilai tukar yen pagi ini terpantau berbalik melemah 0,03 persen atau 0,03 poin ke 113,37 yen per dolar AS pada pukul 07.25 WIB, setelah dibuka dengan penguatan 0,16 persen di posisi 113,16.