TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengomentari situasi politik dalam negeri yang memanas dalam beberapa hari terakhir. Menurut dia, pemerintah akan berusaha untuk menjaga kepercayaan investor di tengah situasi memanasnya suhu politik.
Baca: Kepala BKPM Ajak Publik Lupakan Gejolak Pilkada Jakarta
"Kami akan berusaha untuk meyakinkan bahwa proses politik di Indonesia dilihat sebagai suatu proses demokrasi yang normal dan aman," kata Sri Mulyani saat ditemui di Gedung Dhanapala, Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 12 Mei 2017.
Sri Mulyani menambahkan sama dengan yang terjadi di negara-negara lainnya, aksi-aksi yang dilakukan oleh masyarakat beberapa waktu terakhir merupakan sebuah bentuk aspirasi. "Kami harap ini tidak akan mengganggu confidence terhadap
perbaikan kegiatan ekonomi," ujarnya.
Beberapa hari terakhir, kondisi politik di Indonesia memanas. Selain Pilkada DKI Jakarta yang memunculkan polarisasi di masyarakat, ada berbagai demonstrasi terkait kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Analis dari Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan memerah dengan kian meningkatnya aksi jual. Masih terdapat kekecewaan dari pelaku pasar terhadap hasil putusan sidang yang menyatakan Ahok bersalah.
Baca: Pilkada DKI, Ini Cara Kepala BKPM Meyakinkan Investor
Reza berujar, vonis dua tahun penjara yang dijatuhkan kepada Ahok atas kasus penistaan agama dapat menurunkan kredibilitas hukum di Indonesia, terlebih di mata investor. "Meski kami melihat masalah ini sebagai sentimen tambahan, tetap memiliki kontribusi," tuturnya.
ANGELINA ANJAR SAWITRI