TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan telah menawarkan proyek pelabuhan Bitung dan Kuala Tanjung dalam Konferensi Tingkat Tinggi One Belt One Road (Obor) di Cina nanti. Tak hanya dua proyek itu, Ia juga mempersiapkan proyek kereta api.
"Kami berkoordinasi dengan Menko Kemaritiman bahas proyek untuk Obor, kembangkan dua port hub internasional," kata Budi Karya Sumadi saat ditemui di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta Pusat, Kamis, 11 Mei 2017.
Baca: Pemerintah Tawarkan Proyek Infrastruktur di KTT Obor Cina
Budi Karya menuturkan selain proyek pelabuhan juga ada proyek kereta api dan industrial. Dia menambahkan untuk proyek-proyek di bawah kementeriannya nilainya diperkirakan mencapai US$ 20-25 milyar. "Itu angkanya Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN ya."
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan menawarkan sejumlah proyek infrastruktur di Konferensi Tingkat Tinggi One Belt One Road (Obor) di Cina. Dia memastikan proyek-proyek tersebut berpusat di luar Jawa.
Luhut menuturkan proyek itu adalah jalan kereta api di Kuala Tanjung yang akan dikombinasikan dengan kereta api sampai ke Danau Toba, bahkan diharapkan akan tembus juga konektivitasnya Pekanbaru. Lalu akan ada juga proyek infrastruktur di Manado.
Baca: Menteri Perhubungan Buka Konektivitas Maluku-Australia
Proyek berikutnya, kata Luhut, akan ada juga proyek refinery di kilang Bontang. Perkiraan total nilai proyek infrastruktur yang ditawarkan adalah US$ 30-35 miliar. Luhut melihat skemanya akan business to business, karena pemerintah ingin menjauh dari penggunaan utang antar negara.
Rapat One Belt One Road ini dihadiri juga oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro. Lalu ada juga Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong.
DIKO OKTARA