TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Indonesian Petroleum Association (IPA), Marjolijn Wajong, mengatakan penurunan investasi di sektor hulu membuat kegiatan eksplorasi cadangan migas baru menyusut. Sepanjang tahun lalu total jumlah wilayah kerja eksplorasi sebanyak 199 wilayah atau turun dibandingkan pada 2013 mencapai 238 wilayah. Adapun sebanyak 37 wilayah di antaranya sedang dalam proses pengakhiran kontrak.
Marjolijn mengatakan investasi eksplorasi pun menurun di 2016. “Nilai investasi eksplorasi turun dari US$ 1,4 miliar di 2014 menjadi US$ 0,1 miliar di 2016,” katanya di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Rabu, 10 Mei 2017.
Saat ini, kegiatan eksplorasi migas di Indonesia mulai bergeser dari lapangan onshore ke daerah lepas pantai dan laut dalam (offshore). Marjolijn mengatakan sebagian besar potensi cadangan migas itu belum tereksplorasi. Padahal dalam tiga tahun terakhir wilayah kerja migas offshore selalu mendominasi lelang pemerintah.
Direktur IPA lainnya, Tumbur Parlindungan menyayangkan penurunan nilai investasi tersebut. Pasalnya, sektor hulu minyak dan gas (migas) selama ini memiliki efek berganda bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Tumbur mencontohkan setiap investasi di sektor hulu migas sebesar US$ 1 juta bisa menciptakan nilai tambah sebesar US$ 1,6 juta. Investasi sebesar itu juga bisa menciptakan lapangan kerja untuk 100 orang.
Bila setiap US$ 1 juta investasi masuk ke hulu migas, kata Tumbur, pendapatan domestik bruto Indonesia bisa bertambah US$ 0,7 juta. "Sektor ini merupakan salah satu kontributor utama pertumbuhan ekonomi nasional," katanya. PDB hulu migas pada 2016 tercatat mencapai US$ 23,7 miliar pada 2016 atau 3,3 persen terhadap PDB.
Namun investasi di sektor hulu migas justru menurun. Pada 2016, investasi menurun 27 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Nilainya menurun dari US$ 15,34 miliar menjadi US$ 11,15 miliar.
Direktur IPA, Michael Putra, mengatakan penurunan investasi hulu migas berdampak kepada perekonomian daerah penghasil migas. Salah satu yang paling terasa adalah besaran kontribusi dana bagi hasil kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
VINDRY FLORENTIN