TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyatakan pembangkit listrik tenaga minyak gas (PLTMG) di Timika, Kabupaten Mimika, Papua, sudah bisa beroperasi pada 2019. “PLTMG Timika sebelum 2019 sudah jalan,” ucap Jonan di Timika, Rabu, 10 Mei 2017.
Baca: Kurangnya Pasokan Listrik di Papua, Jokowi: Ini Memang Fakta
Beroperasinya pembangkit pada 2019 adalah sesuai dengan target Presiden Joko Widodo yang diungkapkannya dalam acara Groundbreaking PLTMG MPP Jayapura 50 MW di Jayapura, Papua, Selasa, 9 Mei 2017, untuk penambahan listrik mencapai 730 megawatt (MW) untuk memasok desa-desa di Papua dan Papua Barat yang disiapkan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua pada 2020.
Baca: Investasi Energi, Rusia Tawarkan Pembangkit Listrik Gas
PLTMG yang diagendakan akan dibangun di kawasan Pomako, Timika, tersebut hingga kini belum dapat dilaksanakan lantaran terkendala pembebasan lahan. Pemerintah Kabupaten Mimika hingga kini masih melaksanakan proses pembebasan lahan.
Asisten II Setkab Mimika, Marthen Paiding, yang juga sebagai ketua tim untuk proses pembebasan lahan PLTMG mengatakan Pemkab Mimika telah menyelesaikan proses konsultasi publik untuk lokasi pembangunan.
”Sekarang prosesnya di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Mimika untuk pembentukan satgas A dan satgas B yang akan bertugas melakukan verifikasi dan advokasi. Setelah itu baru masuk tahapan appraisal,” tutur Marthen.
PLTMG Timika rencananya dibangun di atas tanah seluas 12 ribu hektare dari lokasi yang sebelumnya berstatus hutan lindung. Marthen mengatakan sebelumnya pihaknya telah mengusulkan pengalihan fungsi hutan seluas 35 ribu hektare, tapi Kementerian Lingkungan Hidup hanya menyetujui pengalihan fungsi hutan yang sebelumnya adalah hutan lindung seluas 12 ribu hektare menjadi hutan produksi.
Proyek PLTMG Timika yang akan dibangun di dekat kawasan Pelabuhan Paumako direncanakan mencapai kapasitas daya 50 MW, dan pembangunannya akan dilakukan secara bertahap.
Tahap awal, PLTMG akan mampu menyuplai daya listrik ke Kota Timika sebesar 10 MW, sedangkan 40 MW akan menyusul.
ANTARA